"Percaya saya, Bu. Bukan kemauan saya ada di sini. Kalau boleh memilih, saya tentu lebih suka ada di tubuh saya yang tidak ada apa-apanya dibanding tubuh ini. Bahkan jika boleh meminta, saya belum siap meninggalkan dunia ini, meninggalkan istri yang sedang hamil anak pertama saya!" seruku.
Perempuan tua itu kembali menghela napas.
" Jika boleh, saya pun tidak ingin kehilangan majikan saya, bagaimanapun kelakuannya."
Kami saling pandang.
"Saya setuju dengan ucapan Bapak tadi, tubuh kita adalah pinjaman. Pinjaman yang suatu saat harus kita kembalikan pada-Nya, karena itu harus kita jaga baik-baik."
Perempuan itu mengulurkan tangannya padaku.
"Bangun, Pak. Saya senang Bapak berniat menjaga tubuh pinjaman itu dengan baik. Nama saya Sutirah."
(Bersambung)
Apa yang terjadi pada Restu? Â Juga, apa yang terjadi pada Bagus, pemilik tubuh yang sekarang ditempati jiwa Restu?
"Efemeral", hadir seminggu sekali setiap Senin.