Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerita Tengah Malam #4

17 April 2015   23:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:58 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ketemu ya?" tanyanya santai sembari memperlihatkan ekspresi yang buatku luar biasa mengesalkan.

Akupun kembali memakinya dengan sejuta sumpah serapah, namun dia kemudian memberi tanda dengan kepalanya agar aku melihat ke arah yang ditunjukannya, tepat di belakangku. Aku terkesiap, menggeleng, dan ketakutan.

Liat!  Nggak apa-apa, Pak Ali memberi isyarat.

Aku menggeleng.

Liat aja!

Masih dengan wajahnya, pak Ali meyakinkanku bahwa tidak ada yang perlu dikuatirkan. Dengan takut-takut aku pun menoleh ke belakang. Aku hanya melihat kelebatan bayangan yang bergerak ke atas menaiki tangga, kali ini tak ada suara. Hening. Aku bermaksud lari tapi tangan pak Ali menahanku.

"Tunggu sebentar lagi," katanya kemudian menghitung, "satu... dua... tiga!"

Aku terlompat! Tepat pada saat itu aku mendengar jeritan yang disusul dengan tangisan seorang wanita.  Sayup aku menangkap beberapa kata dalam bahasa China.

"Selalu seperti ini," kata pak Ali.  "Selalu seperti ini berulang-ulang, saya sudah hafal.  Jadinya seperti ngeliat film."

Penjaga kantor ini kemudian menatapku,

"Yang nangis itu ibunya.  Dia nangis liat anaknya bunuh diri.  Anaknya yang pake baju merah itu, kamu pasti sudah ketemu dia tadi.  Nah, sekarang, mau liat ke atas?" tanyanya menyeringai sambil tangannya tetap mencengkeram tanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun