“Iya, kamu jadi aku, aku jadi kamu. Pasti seru!”
“Haah?! Nekat kamu!”
“Seru ‘kan?”
“Nggak ah! Ntar kalo aku nggak kenal temen-temenmu gimana?” Nayla menggelengkan kepalanya.
“Gampaang!” Nayra menjentikkan jemarinya, “Tinggal bilang aja kita kena amnesia atau apa kek! Oke? Oke?”
Tepat pada saat itu ponsel Nay bergetar pendek.
Sebuah pesan singkat masuk. Dari Ami.
“Duuh yang mau ngeliat bintang bareng Angga. Gimana persiapannya? Udah semua ‘kan? Btw, yang lebih penting lagi persiapan mental lho. Aku yakin dia bakal nembak kamu lagi pas ngeliat bintang nanti :)”
Nay tersenyum membaca pesan dari Ami. Dengan lincah jemarinya bergerak membalas pesan dari sahabatnya tersebut.
“Haduh Ami, kamu ini bikin aku deg-degan. Btw, gimana keadaanmu? Sudah baikan?”
Ami memang sempat tidak masuk sekolah selama beberapa hari dengan alasan sakit, dan ini membuat Nay khawatir. Namun anehnya, Ami waktu itu menolak dikunjungi.