Nay mengangguk penuh semangat.
“Coba tiap malam ada terus,” sahutnya.
“Hahah, kita bakal begadang terus dong,” balas Angga.
Keduanya tertawa.
“Kalo aku di Jakarta, mungkin aku nggak bakal liat hujan meteor seperti tadi,” ujar Nay, “Makasih ya Ngga.”
Mereka berpandangan.
“Justru aku yang makasih,” balas Angga.
“Lho? Kok?” Nay heran.
“Kalo nggak ada kamu, aku mungkin nggak bakal liat hujan meteor,” tukas Angga, “Tengah malam gini siapa juga yang kuat begadang sendirian,” lanjutnya sambil tersenyum kecil.
“Thanks Nay, kamu udah mau nemenin aku ngeliat bintang malam ini.”
“A… Angga?” tiba-tiba wajah Nay terasa panas. Untung saja saat itu malam hari sehingga tak ada yang melihat wajahnya yang ia yakin sedang merah saat ini.