Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ada Cinta #17: Percayalah Padaku...

31 Oktober 2014   15:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:04 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14147186051651292172

Cerita Sebelumnya :

Rasa kangen pada orangtuanya membuat Nay memutuskan untuk pulang ke Jakarta selama beberapa hari.  Angga sempat menawarkan diri bareng Nay ke Jakarta, namun jawaban gadis tersebut sungguh di luar dugaannya.  Nay akan ke Jakarta bersama Novan!

CHAPTER 17

Dibacanya berkali-kali pesan singkat dari Novan di ponsel Nay,

“Nay, kalo kamu ke Jakarta, aku bareng ya. Aku mau ke tempat Nayra.”

Angga melihat tanggal pengiriman pesan tersebut.

SMS ini sudah lama dikirimnya.

Ada kecemburuan dalam diri Angga.

Jadi, apa Novan memang suka sama Nay?

Tapi Nay ‘kan sekarang jadi pacarku.  SMS ini juga udah lama dikirim.

Seharusnya aku nggak perlu cemburu.

Tapi…

Dengan perasaan masygul dan sejuta tanya di benaknya, Angga mengembalikan ponsel Nay.

“Nay, Nayra ini… siapanya Novan?”

Mendengar pertanyaan Angga tersebut, Nay tertawa kecil.

“Kenapa?” Angga tak mengerti.

"Angga..." panggil Nay, "Nayra itu... saudara kembarku."

Mata Angga terbelalak.

"Haaah?!  Beneran?"

Nay mengiyakan.

"Siapa?  Siapa nama lengkapnya?" Angga antusias.

"Mungkin kamu sudah pernah denger Novan nyebut namanya," balas Nay, "Tara Kissa Nayra, itu namanya."

Nay kemudian bercerita pada Angga tentang gadis bernama Nayra - saudara kembarnya.

“Ooo gitu.  Jadi kamu punya saudara kembar,” gumam Angga, “Aku kok baru tau ya?  Kok malah Novan yang udah tau duluan.”

Nay tersenyum. Cantik.

“Hmm… kalo gitu gimana kalo aku ikut juga ke Jakarta?” tawar Angga, “Sekalian aku mau kenalan sama saudara kembarmu.  Oya, boleh juga sih kapan-kapan dia diajak ke sini.  Pasti seru.  Dia belum pernah ke sini 'kan?”

Nay mendadak terdiam.

Angga.

Aku sudah di sini, di kota masa kecil Nayra.

Maafin aku, Ngga…

“Nay?” terdengar suara Angga yang membuat Nay tersadar dari lamunannya

“Ah… eh… iya, ya.  Nayra pasti seneng kalo ke sini, apalagi kalo ketemu kamu…” ujarnya tergagap.

“Jadi?” tanya Angga, “Aku boleh ke Jakarta bareng kamu?”

Nay kembali terdiam kemudian dengan kepala menunduk gadis ini menggelengkan kepalanya – pelan.

“Maaf, Ngga. Tapi… kali ini nggak bisa.  Lain kali aja ya?”

“Oh gitu,” Angga mendesah.  Kecewa.

“Maaf," ujar Nay.

“Apa aku bakal ganggu kamu sama Novan?”

Nay benar-benar tak menduga Angga akan berkata seperti itu.

“Angga, bukan seperti…”

“Kamu lebih milih Novan daripada aku,” potong Angga, “Ada apa sebenarnya?”

“Nggak ada apa-ap…”

“Apa Novan lebih penting daripada aku?” Angga kembali memotong kalimat Nay.

Nay terdiam dan menunduk.

Angga, ada sesuatu yang kamu nggak ngerti…

Saat ini kekecewaan Angga berubah menjadi kecemburuan.

“Nay, kalo kamu memang nggak suka sama aku nggak apa-apa.  Kamu nggak perlu pura-pura suka sama aku dan jadi pacarku,” ucap Angga, “Kalo memang kamu…”

Angga tak sempat menyelesaikan ucapannya ketika Nay tiba-tiba memeluknya – erat.

“Aku suka kamu, Ngga.  Aku bener-bener suka sama kamu,” lirih Nay.

Ia masih memeluk pemuda yang sekarang menjadi pacarnya itu.

“Aku cuma minta kamu percaya ke aku,” lanjutnya.

“Nay…”

“Angga, percayalah padaku.”

“…”

“Saat ini cuma kamu yang ada di hatiku. Plis Ngga, percaya ke aku…”

“Nay…” lagi-lagi hanya itu yang mampu Angga ucapkan.

“Plis, Angga…”

Angga menghela nafas. Saat ini semua kekesalannya menguap.

“Aku percaya kamu, Nay.”

Nay mengangkat wajahnya dari dada Angga yang sedari tadi dipeluknya.  Ia tersenyum dan memandang wajah Angga dengan mata berkaca-kaca.

“Makasih Ngga,” ujarnya.

Mereka berpandangan. Lama.

“Hei!  Udahan dong pelukannya!” tiba-tiba terdengar satu suara.

“Iya, kita jadi iri nih!” terdengar lagi satu suara yang lain.

Nay melepaskan pelukannya pada Angga.  Mereka berdua kemudian mencari-cari sumber suara.

Tak jauh dari mereka tampak Septi dan Putri yang memandang sambil tersenyum meledek.

“Ciyeee! Yang baru jadian. Pelukan terusss!” goda Putri.

“Pemandangan kejam buat kita berdua,” timpal Septi sambil tak lupa mencomot pisang goreng kesukaannya.

“He’eh. Tega banget kalian berdua,” sambung Putri.

Kedua sahabat itu terus bicara bersahut-sahutan menggoda Angga dan Nay.

“Ini nggak bener ini,” tukas Septi, “Kalo sampe bu Ida tau kelakuan kalian, kita tau apa yang bakal terjadi.”

“He’eh,” timpal Putri.

Kedua sahabat itu saling pandang dan tiba-tiba punya ide yang sama.

“Put, aku masih laper nih,” sahut Septi tiba-tiba.

“Iya, aku mendadak juga pengen es kelapa muda,” balas Putri, “Tapi, emang kamu punya duit?”

Septi menggeleng,

“Kamu?” tanyanya.

Putri ikutan menggeleng.

Kedua gadis ini kemudian memandang Angga dan Nay dengan tatapan mengiba sekaligus mengancam,

“Pliiiis…” ucap mereka berdua.

“Halah! Kalian ini…” tukas Angga, “Udah sana pesen!”

Putri dan Septi bersorak kegirangan. Nay memandang mereka berdua kemudian memandang Angga dan tersenyum.

Aku bener-bener suka kamu.

“Hei!  Ngapain kalian berdua bengong di situ?” teriak Putri.

“Ayo gabung di sini!” ajak Septi.

Angga dan Nay kembali saling pandang, kemudian bergabung dengan Putri dan Septi…

(Bersambung)

Meski ada sedikit rasa kecewa dalam diri Angga akan sikap Nay, saat ini pemuda itu memilih untuk mempercayai Nay - apalagi gadis itu sudah meminta agar Angga percaya padanya.  Di chapter berikutnya, Angga akhirnya mengetahui rahasia yang selama ini disimpan Nay!

“Ada Cinta”, terbit dua kali dalam seminggu, Selasa dan Jumat…

Ada Cinta #18 : Foto dari Masa Lalu |   Ada Cinta #1 : Siapa gadis Itu?

Sumber gambar : yume.vn
Tulisan ini masuk kategori “Fiksi” dan dipublish pertamakali di www.kompasiana.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun