Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

6. Rusman: Raden Sekartanjung, Adipati Tuban yang Terbunuh

12 September 2018   23:41 Diperbarui: 1 Maret 2019   14:58 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya, aku yakin itu. Bukankah mereka belum dikaruniai anak, buat apa hidup sebatang kara?"

"Oh ya, siapa yang kau sebut sebagai lawan Raden Sekartanjung?" bertanya lelaki berudeng.

"Ki Ajar Talun," ulang yang mengenakan sarung, "aku tidak perlu berpura pura lagi."

"Maksudmu Ki Ajar Talun yang pernah membela Jipang dulu?" bertanya yang memakai udeng pula.

"Betul Raden Sunan. Apakah paduka menjadi cemas?" bertanya lelaki bersarung sambil mengangkat wajahnya.

Lelaki yang dipanggil Raden Sunan itu kemudian berusaha mengenali lawan Raden Sekartanjung.  Memang jaraknya tidak terlalu dekat. Namun ternyata ketajaman penglihatannya akhirnya meyakinkan juga.

"Apakah paduka berhasil mengenalnya ?" tanyanya sesaat kemudian.

"Ya Ki Guru Ngangsar. Aku memang meyakininya sebagai Ki Ajar Talun. Namun aku justru kasihan padanya."

"Kenapa kasihan raden?" Kini laki-laki yang disebut Ki Guru Ngangsar justru menjadi heran.

"Ia memang pernah dekat dengan Adipati Jipang. Tetapi ia bukan orang kepercayaannya." jawab Raden Sunan, "karena itu agaknya ia kurang dapat mengukur kemampunnya sendiri sehingga ia berani melawan Raden Sekartanjung."

"Ah, jangan bergurau. Radenlah yang salah menilai," jawab Ki Guru Ngangsar, "Ki Ajar Talun memang menyadari bahwa orang Tuban itu telah berhasil membunuh Ki Gede Waleran, namun ia merasa masih memiliki kemampuan untuk menyelesaikan Raden Sekartanjung."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun