Mohon tunggu...
Rusnani Anwar
Rusnani Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - Communication Strategist

TV - Radio Broadcaster. Menggemari musik, buku dan kamu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perempuan Kopi

21 Januari 2014   12:54 Diperbarui: 26 November 2015   15:00 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kaya hidup manusia”

Keduanya tertawa.

Ragil gemar berfilosofi soal kopi. Kinanti selalu mendengarkan dengan tatapan bersemangat, pria itu telah hidup dengan banyak kisah menarik dan usianya yang memang terpaut jauh dari Kinanti membuat perempuan yang baru saja genap berkepala dua itu terkagum kagum soal begitu banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi dalam hidup.

“Aku sih kalo minum kopi paling sachetan. Itupun harus mocca atau cappucino. Yang banyakan manisnya dibanding paitnya”

Ragil tertawa

“Iya, makanya kamu manis hahaha. Jangan suka kopi pait kaya aku ya nanti kamu jadi pait juga”

Kinanti cemberut. Membuat Ragil harus menahan diri lebih kuat untuk tidak mencubit pipi perempuan itu.

***

Tidak satupun kawannya percaya bahwa mereka bisa bersama. Ragil yang selalu apatis terhadap banyak hal bisa berlama lama berbicara dengan Kinanti yang periang dan positif. Ragil, seperti kopi yang kerap diminumnya, adalah seorang yang pahit sementara Kinanti selalu tampak manis dan bersemangat.

Ragil mengamini, satu satunya yang membuatnya betah berlama lama bersama Kinanti adalah cara perempuan itu memandang hidup. Tidak sepertinya yang selalu memikirkan kemungkinan terburuk, Kinanti bisa saja tiba tiba melakukan hal yang seolah tanpa pertimbangan dan baik baik saja.

“Ke pantai? Sendirian??”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun