Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Kenangan Ibadah Haji: Tentang Akomodasi, Tenda dan Kasur di Mina dan Arafah

8 September 2016   00:08 Diperbarui: 8 September 2016   08:06 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiba di Mina, aku merupakan satu dari beberapa orang yang terakhir masuk ke dalam tenda. Sebab seperti biasa, aku turun perlahan- lahan saja dari bus. Lalu kemudian, saat hendak menyeberang jalan, aku dan suamiku berjalan bersama satu nenek sepuh berusia sekitar sembilan puluhan tahun. 

Putra nenek tersebut yang juga serombongan dengan kami masih sibuk menurunkan beberapa barang dari bus. Maka dengan sebelah tangan suamiku menggandeng nenek tersebut, sementara tangannya yang lain menggandengku kami ketika menyeberang jalan menuju tenda.

Ketika kami masuk ke dalam tenda, hampir semua kasur sudah berpenghuni. Kami akan harus mengambil apapun yang tersisa, tak bisa memilih lagi. Tapi…

Begitulah.

Allah Maha Mengatur.

kasur-di-tenda-mina-rumahkayu-57d04623589373ee74e3cd0b.jpg
kasur-di-tenda-mina-rumahkayu-57d04623589373ee74e3cd0b.jpg
Tanpa harus berebut, kudapati ternyata masih ada tiga kasur yang berjejer kosong. Cukup bagi nenek yang menyeberang bersamaku, aku dan seorang jamaah lain yang sudah kukenal baik sebelumnya sejak di tanah air untuk mendapatkan tempat berdampingan.

Maka, damailah hari- hariku di Mina (dan juga, kelak, di Arafah), bahkan tanpa aku harus berebut.

Nenek yang kuceritakan ini berpembawaan periang, gigih sekaligus easy going, dan mudah tertawa. Sementara jamaah lain yang sudah kukenal sejak di tanah air itu penyabar. Selama di Mina, dan beberapa hari kemudian di Arafah, kasurku terapit oleh kedua orang tersebut. Hatiku damai, tenang, tak terganggu oleh kerusuhan yang tak perlu.

pendingin-udara-di-arafah-rumahkayu-57d0b977ed9273675c37e46c.jpg
pendingin-udara-di-arafah-rumahkayu-57d0b977ed9273675c37e46c.jpg
Kudapati kemudian setelah itu, bukan hanya kedua orang di kanan kiriku, tapi orang- orang yang berada di sekitar kasurku mayoritas adalah orang- orang yang tenang dan tidak rewel. Sungguh menyenangkan.

Lalu bagaimana tentang lokasi kasur? Adakah kasur yang seadanya dan tak kami pilih lokasinya itu tak enak letaknya?

Oh tidakkk, malah sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun