Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Kenangan Ibadah Haji: Tentang Akomodasi, Tenda dan Kasur di Mina dan Arafah

8 September 2016   00:08 Diperbarui: 8 September 2016   08:06 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbukti kemudian, kasur yang tersisa yang justru tak dipilih oleh jamaah lain itu nyaman. Lokasinya ‘terkunci’ di antara susunan kasur lain sehingga tak terlalu banyak orang lalu lalang di depan kami. Selain itu, ada AC yang berfungsi baik persis di hadapan kasur tersebut, yang terus menerus menebarkan kesejukan.

suasana-di-arafah-2014-rumahkayu-57d045e140afbdbd6faa0045.jpg
suasana-di-arafah-2014-rumahkayu-57d045e140afbdbd6faa0045.jpg
Soal AC ini, entah bagaimana, rupanya tak semua AC di dalam tenda berfungsi baik. Ada AC lain di dalam tenda yang ternyata tak mengeluarkan udara dingin yang cukup. Dikotak- katik beberapa kali, tetap saja begitu.

Dan oh, entah kebetulan atau tidak, tapi ternyata deretan kasur yang terdekat dengan AC yang tidak berfungsi baik itu justru diisi oleh orang- orang yang sangat pemilih, yang justru sejak awal berusaha mencari posisi paling enak di tenda. Orang- orang yang justru sebelumnya bahkan selama di Madinah dan Mekah juga sudah sering mengeluhkan ini dan itu tentang akomodasi.

Selain ternyata AC-nya tidak dingin, selama di Mina lokasi kasur mereka juga sering sekali menjadi tempat lalu lalang orang lewat. Ini jelas mengurangi kenyamanan. Maka bisa diduga, selama di Mina, terus terdengar keluhan dan protes mereka...

***

Kuperhatikan semua yang terjadi. Kembali, kuresapkan semuanya ke dalam hati.

Sekali lagi aku berpikir, manusia bisa ingin mengatur ini dan itu, tapi Allah-lah yang mengatur segalanya. Siapa sangka, apa yang dipilih itu ternyata tak berujung seperti harapan, sementara yang tak memilih malah memperoleh kenyamanan?

jamaah-haji-tidur-di-trotoar-rumahkayu-57d0426782afbdf875a8da91.jpg
jamaah-haji-tidur-di-trotoar-rumahkayu-57d0426782afbdf875a8da91.jpg
Namun sungguh, selama di Mina dan Arafah itu, ada banyak rasa yang bercampur di dalam hati. Di satu pihak aku bersyukur atas ketenangan dan kenyamanan yang kuperoleh di dalam tenda, tapi di pihak lain aku betul- betul merasa tertampar. 

Di Mina itulah, ketika aku bisa tinggal di tenda yang nyaman, dengan makanan dan minuman berlimpah, ternyata kudapati ada banyak jamaah haji yang tidur sekedarnya di trotoar di tepi jalan,di dekat deretan tenda nyaman kami, demi berada dekat dengan lokasi untuk melempar jumroh.

tenda-di-sekitar-terowongan-mina-rumahkayu-57d0b88ed493735a3e5b5588.jpg
tenda-di-sekitar-terowongan-mina-rumahkayu-57d0b88ed493735a3e5b5588.jpg
Ya Allah.. ya Allah.. air mataku tak henti mengucur melihatnya. Ah, masihkah berani mengeluh ketika kita sudah menyaksikan semua itu?

p.s. Tulisan terkait: Suatu Pagi di Mina, Ketika Diri ini Terasa Begitu Kecil (Refleksi dari Perjalanan Haji)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun