Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menolak Rumah Pemberian Orang Tua

1 November 2015   00:19 Diperbarui: 1 November 2015   23:33 5024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja, seperti umumnya para gadis, di saat lajangku dulu, aku biasa menerima hadiah- hadiah kecil dan souvenir dari para teman lelakiku. Bentuknya beragam. Umumnya coklat, pernak- pernik kecil, T-shirt, juga puisi maupun cerpen yang (konon) dibuat karena penulisnya terinspirasi olehku (Ehm! Ha ha).

Maka, begitulah. Ketika aku lalu pada suatu hari menerima sebuah buku second hand yang sampulnya agak kusut dan bahkan diberikan tanpa bungkus sebagai hadiah pertama dari lelaki yang kini menjadi suamiku itu, aku sungguh tercengang. Dan.. begitu saja setelah itu hatiku meleleh, jatuh cinta padanya.

Bayangkan saja, ketika para pemuda lain memberikan hadiah- hadiahnya dalam kemasan yang sangat cantik, seringkali berpita, atau memberikannya dengan cara yang sangat romantis, lelaki yang satu ini memberikan buku second hand itu dengan cara yang sangat sederhana dan... begitu saja.

Tanpa bungkus, tanpa kata- kata yang berlebihan.  

Membuatku terpesona dan jatuh cinta luar biasa padanya.

Aku dengan segera mengerti, lelaki seperti apa dia. Melihat jenis buku yang diberikan, cara dia memberikan buku itu, dan ke'nekad'an-nya memberikan buku second hand sebagai hadiah pertamanya bagiku, dalam sekejap aku memahami falsafah hidupnya, tentang sikapnya, tentang perilaku sederhana yang apa adanya yang sungguh membuatku terpikat luar biasa padanya..

Lalu suatu hari, lelaki itu berkata, " Beberapa bulan lagi saya lulus, " katanya, " Akan saya temui Bapak dan Ibu untuk meminta kamu buat jadi istri saya. "

Janji yang kuterima dengan senang hati…

***

To make a story short, rencananya untuk meminangku pada kedua orang tuaku selulus kuliah pasca sarjananya itu kusampaikan pada orang tuaku, yang menerima dengan tangan terbuka.

Lalu, ada pembicaraan tentang dimana kami akan tinggal setelah menikah nanti. Baik dengan (calon) suamiku itu, dan juga dengan kedua orang tuaku. Dan ketika itulah, ayahku berkata, “ D, coba lihat- lihat rumah yang cocok. Nanti Bapak belikan rumah itu buat kalian tempati setelah menikah.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun