Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Galaunya Orang Tua saat Anak Mulai Kuliah

20 Agustus 2015   09:21 Diperbarui: 20 Agustus 2015   09:27 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang pertama, kuceritakan tentang ibu- ibu yang menanyakan tentang apakah aku sudah membayar uang kuliah anakku, dalam versi lengkapnya. Percakapan pagi itu dengan ibu tersebut bukan semata tentang uang kuliah, tapi tentang beberapa hal lain. Percapakan agak panjang yang sukses membuat aku dengan susah payah menjawab dengan suara tersendat dan menahan agar air mata tak mengalir turun tanpa kendali.

Mengharukan... mengharukan. Itu cerita tentang bagaimana orang tua berjuang untuk membesarkan anak- anaknya dan sebatas kemampuan yang dimilikinya mengharapkan yang terbaik bagi sang anak.

Yang kedua, cerita yang membuat kami terbahak- bahak adalah tentang pertemuanku dengan seorang kawan lama, yang anaknya juga diterima di perguruan tinggi yang sama dengan anakku.

Jadi, pagi itu ketika tiba di gedung tempat daftar ulang, seorang petugas keamanan menunjukkan jalan masuk gedung pada anakku.

Aku sudah menduga, tapi tetap saja tak bisa menahan diri untuk bertanya sambil tersenyum lebar, " Ibunya nggak boleh ikut masuk, pak ? "

Petugas keamanan tersebut juga tersenyum dan menjawab, " Nggak boleh bu, " dan lalu dengan ramah menunjuk ke satu arah, " Nanti anaknya keluar lewat pintu disana bu, ibu bisa tunggu disana. "

Aku mengangguk dan lalu berjalan menuju ke arah yang ditunjukkannya.

Saat berjalan itulah kudengar seseorang berteriak memanggil namaku " D... D... "

Dari nada suara dan caranya memanggil, sudah kuduga, itu pasti kawan lama.

Dan ah... benarlah begitu. Itu kawan lamaku. Kukenal sejak masa kami baru saja lulus kuliah dan bekerja. Masa- masa lajang dimana kebandelan- kebandelan, kelucuan dan kejahilan gaya remaja masih tersisa di masa awal dewasa kami saat itu.

Dan khusus tentang teman lelakiku yang satu ini, bandelnya agak di atas rata- rata. Ha ha ha. Dia lucu, iseng, jahil. Cerdas luar biasa, tapi 'kelakuannya nggak umum'. Ada saja tingkah dan ide ajaib yang muncul dari kepalanya dan sering dilakukannya dulu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun