Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Galaunya Orang Tua saat Anak Mulai Kuliah

20 Agustus 2015   09:21 Diperbarui: 20 Agustus 2015   09:27 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak 'sadis', tapi itu salah satu caraku untuk mendidik anak- anak untuk mandiri dan bertanggung jawab.

Maka memang, menjadi ajaib bahwa anak- anak yang dengan kesadaran penuh kudidik untuk mandiri bahkan sejak usia dini, malah setelah lulus SMA kuantar dan kutunggui di depan gedung saat daftar ulang di perguruan tinggi.

Putriku nyengir lebar, belum hendak menyudahi percakapan.

" I prefer Bapak's style, " begitu katanya akhirnya. Menyimpulkan bahwa menurut dia, sikap ayahnya lebih tepat. Menunjukkan perhatian dengan mengantar, tapi tidak berlebihan seperti aku, yang berniat mengantar dan menunggu di tempat daftar ulang.

Aku senyum- senyum saja.

Ah, Nduk, pikirku, kau tidak mengerti, bahwa jika aku mengantar adiknya daftar ulang sampai ke gedung, itu bukan masalah bahwa aku menganggap bahwa sang adik tak mampu melakukannya sendiri. Itu urusan rasa. Urusan hati yang antara bangga, dan... setengah tidak rela untuk melepaskan anak keluar rumah...

 ***

" Wah... beneran, bu ? "

Kedua anakku tertawa terbahak- bahak. Aku juga tertawa geli. Begitu juga dengan ibuku, neneknya anak- anak. Dua anakku, yang sulung dan anak tengahku -- anak kedua,  kuliah di kota dimana ibuku tinggal. Mereka kini tinggal di rumah nenek. Maka, ibuku ada saat percakapan ini terjadi.

" Iyaaa... benerannn... " aku terbahak lagi.

Percakapan ini terjadi seusai aku mengantarkan anakku daftar ulang. Kuceritakan pada mereka apa yang kualami pagi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun