Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ini Nyata, Bukan Semata Mimpi Buruk: Ketika Letusan Senjata Memicu Kerusuhan di Stasiun Kereta

14 April 2013   09:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:13 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, dalam keadaan darurat, bisa jadi keselamatan kami tergantung pada apakah pintu itu dibuka atau tidak.

Suara derap kaki dan teriakan "Keluar..keluar.." makin jelas terdengar.

Kutahan air mataku dengan susah payah. Bapak baru saja berpulang beberapa bulan sebelumnya dan hingga saat itu (bahkan hingga kini), aku selalu seperti tak punya kendali terhadap katup air mataku jika mulai teringat pada Bapak. Ingatan pada Bapak selalu otomatis membuat air mata mengalir.

Tenggorokanku mulai sakit.

"Buka pintunya..minta masinis buka pintunya.." seruku, seraya memaksa otak mengambil alih kendali.

Permintaanku segera disambut beberapa orang ibu yang menggedor pintu ke ruang masinis dan menyampaikan kalimat serupa, " Buka pintunyaaaa.. "

Kuamati pintu- pintu gerbong kereta, sambil memvisualisasikan kondisi peron dan dimana letak pintu keluar stasiun. Kurancang kemana langkah akan kuayunkan sambil terus berusaha agar air mata tak mengalir.

Kalau Bapak masih ada, dan tahu bahwa aku terjebak di dalam gerbong seperti itu dengan ketergantungan pada masinis untuk membuka pintu, entah apa yang akan dikatakannya..

***

Sedetik..

Dua detik..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun