Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ini Nyata, Bukan Semata Mimpi Buruk: Ketika Letusan Senjata Memicu Kerusuhan di Stasiun Kereta

14 April 2013   09:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:13 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak malah bertanya, " Itu pintunya masing- masing tetap bisa dibuka sendiri tanpa harus dibuka dari remote control atau tombol sentral di sisi supir itu kan? "

Saat dijawab "ya", sebelum kami pahami kemana arah pertanyaannya, Bapak sudah mengajuka pertanyaan lain lagi, "Kunci pintunya itu, tetap bisa dibuka secara manual kan, tidak hanya bisa dibuka dengan tombol- tombol otomatis? "

Aku kenal sekali Bapak. Wawasannya luas dan pemikirannya jauh ke depan. Dan Bapak tak pernah menolak kemajuan serta inovasi baru. Maka, jika Bapak sampai mempertanyakan hal- hal itu, pasti ada alasan besar yang mendasarinya.

Dan memang ada.

Setelah itu Bapak menjelaskan bahwa central lock hanya dapat diterima sebagai inovasi yang memudahkan jika tak mengorbankan pertimbangan keselamatan.

Kunci- kunci pintu mobil harus tetap dapat dibuka masing- masing, serta bisa dibuka dengan cara manual dengan menarik kait kunci.

" Dalam keadaan darurat, " kata Bapak ketika itu, " Bisa jadi tombol otomatis tak berfungsi. Atau orang yang memiliki kendali terhadap tombol otomatis itu tidak bisa menekan tombol tersebut. Maka, keselamatan semua orang di dalam mobil akan tergantung pada apakah kunci pintu mobil bisa dibuka sendiri oleh masing- masing orang untuk setiap pintunya dengan cara manual.. "

Ah Bapak, pikirku. Lihat ini aku sekarang, terjebak dalam gerbong tertutup. Ada delapan gerbong dalam rangkaian kereta itu, yang pintunya dirancang untuk dibuka dengan entah bentuknya tombol atau tuas yang ada di ruang masinis.

Dan aku tak tahu bagaimana membuka pintu dengan cara manual..

Aku tahu bahwa ada satu alat di bagian samping atau di bawah tempat duduk yang dapat digunakan untuk membuka pintu. Tapi sedikit dari kami para penumpang yang tahu dimana letak persisnya dan bagaimana menggunakannya sebab tak pernah ada penerangan resmi diberikan pada kami. Bahkan pengetahuan itupun kudapatkan tak sengaja ketika beberapa orang yang merasa gerbong terlalu penuh pernah memaksa membuka pintu dengan cara itu agar udara dari luar masuk dan mereka bisa bergelantungan di pintu.

Bukan sesuatu yang ingin kulakukan, jelas, bergelantungan di pintu seperti itu. Dan membuatku merasa sangat bodoh sebab tak pernah kuamati benar bagaimana cara membuat pintu terbuka tanpa harus menunggu masinis melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun