Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ini Nyata, Bukan Semata Mimpi Buruk: Ketika Letusan Senjata Memicu Kerusuhan di Stasiun Kereta

14 April 2013   09:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:13 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahulah aku, pilihan berada di dalam gerbong harus digugurkan. Ada di dalam hanya akan berguna bila ada kemungkinan KRL itu diberangkatkan. Jika tidak..

Kuambil keputusan.

" Buka pintunya.. " segera kuserukan kata- kata itu.

Suara jerit tangis yang menyakitkan telinga dan membuatku kesal masih terdengar, tapi kuabaikan semua itu.

Kuberikan kode pada beberapa orang yang berdiri dekat dengan pintu dan jendela pembatas ke ruang masinis. "Minta mereka buka pintunya ! " seruku lagi.

Kutahan air mataku.

Tidak, pikirku. Tidak boleh menangis saat ini.

Dan itu sulit sekali. Sebab aku bukan menahan air mata sebab ngeri dengan situasi yang kuhadapi.

Aku memang ngeri, tapi kengerian itu tetap bisa kuatasi dengan berpikir logis. Namun bagaimana cara menahan air mata mengalir ketika aku tiba- tiba teringat pada almarhum Bapak?

Bapakku, selalu memperhatikan hal- hal yang terkait dengan keselamatan.

Aku ingat sekali kejadian saat central lock untuk pintu mobil mulai diperkenalkan, serta munculnya remote control yang bisa membuka kunci pintu mobil dengan menekan tombol saja. Ketika kami yang lain menyambutnya sebagai keajaiban yang perlu dikagumi, Bapak tak tampak terlalu terkesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun