Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Para Malaikat Melindungi Jamaah Haji dan Keluarganya (Ini Pengalamanku)

11 Oktober 2014   05:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:30 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun... percaya atau tidak.. sedetik setelah aku tertabrak dari samping kiri, seseorang memeluk bahu dan badanku dari sebelah kanan. Aku meneruskan shalatku sementara orang yang memelukku itu -- juga orang yang tak kukenal -- bicara pada orang yang menabrakku.

" Jangan tabrak, " katanya, " Dan jangan lewat di depannya. Dia lagi shalat, " orang tak kukenal itu menunjukku.

Orang yang menabrakku mengangguk meminta maaf lalu mengambil jalan di belakangku, tak melintas ke depanku sama sekali.

Subhanallah.

Kuucapkan syukurku berulang kali. Sang Maha Cinta mengirimkan pertolonganNya. Para malaikat melindungi. Aku yang sedang sakit, dijagai dan ditolong oleh orang- orang tak dikenal saat aku datang ke Raudhah sendirian seperti itu. Betapa berterimakasihnya aku.

***

[caption id="attachment_3895" align="aligncenter" width="617" caption="Ramainya orang yang hendak dan usai melempar jumroh lalu lalang di Mina. Dok: rumahkayu"][/caption]

Ada banyak lagi cerita.

Kali ini di Masjidil Haram, juga di masa pra puncak haji. Saat kami sudah memasuki kota Mekah.

Suatu sore, aku ada di Masjidil Haram. Lepas ashar ketika itu. Niatku, aku akan berada di sana hingga shalat Maghrib dan Isya tiba.

Masjidil Haram penuh padat. Seringkali jika kita datang walau sudah agak jauh jam-nya dari waktu shalat, pintu- pintu masuk telah diberi penghalang, sebab di dalam sudah penuh sesak. Maka sore situ kuputuskan untuk tak kembali ke hotel dan kusambung saja waktuku di Masjidil Haram sejak Ashar hingga Isya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun