Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Bersedia Menjadi Istri Kedua? (A True Story)

26 Oktober 2014   23:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:39 1769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah ya sudahlah, pikirku, malas berkomentar atau berpikir lebih jauh. Ustad juga manusia, buktinya cari istri kedua saja ukurannya fisik.

***

Aku jadi teringat kegemparan beberapa tahun yang lalu, saat seorang ustad kondang yang sering membicarakan tentang keluarga bahagia dan menjadikan keluarganya sebagai contoh, lalu menikah lagi.

Aku ingat, aku nyengir juga saat itu ketika tahu profil istri keduanya.

Mantan model, begitu yang kubaca dari berita- berita.

Mantan model ?

Tak usah banyak bertanya.

Itu sudah jauh dari faham dan contoh poligami yang diijikan, menurutku. Itu judulnya, semata nafsu.

Dan aku menjadi prihatin melihat bagaimana beban dan tekanan terjadi pada istri pertamanya yang kurang saleh apa, kurang ibadah bagaimana, kurang dalam bagaimana pula pengetahuan agamanya. Walau berusaha disembunyikan, jelas tampak jiwa yang tertekan dan bergejolak. Perceraian yang kemudian terjadi, walau kemudian menikah kembali, sudah jelas menunjukkan kegalauan tak terperi.

Tak perlu banyak tanya. Bisa kubayangkan betapa nyerinya hati.

Menurutku, walau pelakunya orang- orang yang berbeda, apa yang terjadi pada istri pertama dari lelaki yang istri keduanya kebetulan kutemui itu tak akan jauh berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun