Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bersikap Bijak Menyikapi Konten Medsos Sebagai Sarana Pendidikan Informal Sepanjang Hayat

4 Februari 2025   01:35 Diperbarui: 4 Februari 2025   01:50 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Cerdig Media)

Platform pembelajaran yang kredibel, seperti Coursera, Udacity, atau LinkedIn Learning, telah mengembangkan model sertifikasi yang dapat diterima oleh industri. Sertifikat ini diakui oleh banyak perusahaan sebagai tanda bahwa individu telah menguasai keterampilan tertentu. Misalnya, jika seseorang menyelesaikan kursus pemrograman di platform seperti Udacity, mereka dapat memperoleh sertifikat yang diakui oleh perusahaan teknologi besar, seperti Google atau IBM, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.

Untuk pendidikan informal melalui media sosial, pengenalan sistem sertifikasi yang serupa akan meningkatkan validasi bagi pembelajar. Platform seperti YouTube atau Instagram, yang banyak digunakan untuk berbagi konten edukatif, dapat mengadopsi mekanisme verifikasi dan sertifikasi yang bekerja sama dengan lembaga profesional untuk mengesahkan keterampilan yang diajarkan di sana.

b. Sertifikasi Profesional

Selain sertifikat kursus yang dikeluarkan oleh platform pembelajaran, pengakuan profesional juga menjadi aspek penting dalam validasi. Misalnya, seseorang yang mendapatkan keterampilan melalui media sosial dalam bidang tertentu, seperti desain grafis atau manajemen proyek, bisa mendapatkan sertifikasi dari organisasi profesional yang relevan, seperti Adobe atau Project Management Institute (PMI). Sertifikasi ini akan menjadi validasi yang lebih kuat bahwa keterampilan yang dipelajari melalui media sosial dapat diterapkan secara profesional.

3. Validasi Melalui Pengakuan Sosial dan Pengalaman Nyata

Salah satu cara penting untuk memvalidasi pendidikan informal melalui media sosial adalah melalui pengakuan sosial dan bukti penerapan dunia nyata. Jika seseorang memperoleh keterampilan melalui media sosial dan berhasil mengimplementasikannya dalam pekerjaan atau proyek nyata, maka hal ini menjadi validasi langsung atas kualitas pembelajaran yang mereka terima.

a. Portofolio dan Penerapan di Dunia Kerja

Validasi dapat dicapai dengan membangun portofolio atau bukti konkret yang menunjukkan penerapan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan informal di media sosial. Misalnya, seorang pembuat konten yang belajar tentang desain grafis melalui tutorial YouTube dan kemudian berhasil membuat portofolio desain untuk klien profesional dapat membuktikan bahwa keterampilan yang dipelajari dapat diterapkan di dunia kerja.

Bahkan, beberapa platform media sosial seperti LinkedIn menyediakan fitur untuk menunjukkan portofolio atau proyek yang telah dikerjakan, memberikan validasi lebih lanjut bahwa pendidikan informal yang diperoleh dari media sosial bermanfaat dan dapat diterima oleh dunia profesional.

b. Testimoni dan Ulasan Pengguna

Pengakuan sosial juga datang dari testimoni atau ulasan positif dari audiens yang telah mengikuti kursus atau tutorial tertentu. Ketika seseorang membagikan pengalamannya dalam mengikuti kursus atau pelatihan di media sosial dan menyatakan bahwa itu memberi dampak positif dalam karier atau kehidupan mereka, ini memberikan validasi sosial yang kuat terhadap materi yang diajarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun