Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Manusia Tidak Pernah Puas Mengejar Harta?

31 Januari 2025   22:40 Diperbarui: 31 Januari 2025   23:01 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Tempo.co)

Penutup

Pengejaran akan kekayaan dan materi sering kali membawa kita pada siklus ketidakpuasan yang tidak pernah berakhir. Meskipun pencapaian material dapat memberikan kenyamanan sementara, mereka tidak dapat menjamin kebahagiaan yang sejati. Ketidakpuasan ini lebih dipengaruhi oleh sifat manusia yang cenderung tidak pernah merasa cukup, serta faktor-faktor psikologis dan sosial yang membentuk pandangan kita terhadap kekayaan. Untuk mencapai kesejahteraan yang lebih berkelanjutan, penting bagi kita untuk mengembangkan kesadaran diri, membangun hubungan yang bermakna, serta mencari makna hidup yang lebih dalam dari sekadar akumulasi harta.

Dalam dunia yang semakin terhubung ini, di mana standar hidup dan perbandingan sosial semakin dipertajam oleh media, kita perlu belajar untuk mengendalikan keinginan yang tiada henti dan menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan serta pemberian. Dengan memprioritaskan nilai-nilai seperti rasa syukur, kebajikan, dan pengembangan diri, kita dapat mencapai kepuasan yang lebih hakiki dan hidup yang lebih bermakna. Akhirnya, kebahagiaan sejati bukanlah hasil dari apa yang kita miliki, tetapi dari cara kita menjalani hidup dengan penuh kesadaran, kedamaian, dan tujuan yang jelas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun