Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Money

Literasi Finansial : Mengenal Saham Sebagai Investasi

21 Desember 2024   16:33 Diperbarui: 21 Desember 2024   16:40 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pasa saham (sumber : Antara news)

Saham: Peluang Emas yang Perlu Anda Kenali Lebih Dalam

Pendahuluan

Bayangkan sebuah skenario sederhana: Anda memiliki uang Rp. 10 juta. Anda bisa menyimpan uang itu di bawah bantal (tanpa menghasilkan apapun), di tabungan (dengan bunga rendah), atau mencoba keberuntungan di pasar saham. Dalam satu tahun, uang di bawah bantal tetap Rp. 10 juta, uang di tabungan mungkin tumbuh jadi Rp. 10,2 juta, tapi saham bisa mengubahnya jadi Rp. 15 juta, atau sebaliknya, menyusut jadi Rp. 7 juta. Pilihan terakhir inilah yang sering menjadi daya tarik dan tantangan bagi banyak orang.

Pasar saham bukan sekadar permainan angka; ia adalah cerminan hidup perusahaan yang bisa menjadi peluang besar jika Anda tahu caranya. Artikel ini mengupas peluang dan risiko investasi saham dari sudut pandang ekonomi dan finansial, dengan gaya ringan dan penuh wawasan.

Apa itu Saham ?

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Ketika seseorang membeli saham, dia sebenarnya membeli sebagian kecil dari perusahaan tersebut, dan karenanya menjadi bagian dari pemilik perusahaan. Sebagai contoh, membeli saham PT Unilever Indonesia Tbk berarti Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan yang memproduksi berbagai barang konsumen ternama, seperti sabun, pasta gigi, dan es krim.

Yang menarik dari saham adalah, dengan modal yang relatif kecil, Anda bisa memiliki sebagian dari perusahaan besar yang sudah beroperasi di pasar global dan menghasilkan pendapatan triliunan rupiah. Ini memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk berpartisipasi dalam kesuksesan dan perkembangan bisnis besar tanpa harus memiliki seluruh perusahaan.

Selain itu, pemilik saham berhak menerima dividen, yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Meskipun ada risiko, seperti penurunan harga saham, berinvestasi dalam saham dapat menjadi cara yang menguntungkan untuk menumbuhkan kekayaan dalam jangka panjang.

Saham juga memiliki peran penting dalam perekonomian, karena dengan membeli saham, seseorang turut mendukung perusahaan untuk tumbuh dan berkembang. Dalam hal ini, pasar saham bukan hanya tempat untuk mencari keuntungan pribadi, tetapi juga alat bagi perusahaan untuk mendapatkan dana guna ekspansi dan pengembangan bisnis.

Keuntungan Investasi Saham: Peluang Besar di Depan Mata

1. Capital Gain: Keuntungan dari Kenaikan Harga Saham

Salah satu keuntungan utama berinvestasi di saham adalah potensi capital gain yaitu  keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan jual saham. Harga saham bergerak dinamis, dipengaruhi oleh kinerja perusahaan, sentimen pasar, dan kondisi ekonomi secara umum. Sebagai contoh, pada tahun 2020, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berada di kisaran Rp30.000 per lembar. Namun, pada tahun 2023, harga tersebut melonjak menjadi Rp40.000 per lembar. Jika Anda membeli 1.000 lembar saham Bank BCA pada harga Rp. 30.000 dan menjualnya saat harga Rp. 40.000, keuntungan yang Anda peroleh dari capital gain mencapai Rp. 10 juta. Ini menunjukkan potensi keuntungan yang besar dalam waktu yang relatif singkat, asalkan investor dapat memilih saham yang tepat.

2. Dividen: Uang Tunai dari Perusahaan

Selain capital gain, saham juga memberikan keuntungan berupa dividen. Dividen adalah bagian dari keuntungan yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham, biasanya dalam bentuk uang tunai. Misalnya, pada tahun 2023, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memberikan dividen sebesar Rp168 per lembar saham. Jika Anda memiliki 10.000 lembar saham TLKM, Anda akan menerima Rp1.680.000 sebagai dividen. Pendapatan dari dividen ini dapat menjadi sumber pendapatan pasif yang stabil, menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang ingin memperoleh penghasilan reguler tanpa perlu menjual saham mereka. Dividen biasanya dibagikan oleh perusahaan yang sudah matang dan stabil secara finansial, menjadikan investasi saham dalam perusahaan tersebut lebih menarik bagi mereka yang ingin menikmati hasil keuntungan dari perusahaan.

3. Diversifikasi Investasi: Mengurangi Risiko dengan Beragam Sektor

Salah satu strategi utama dalam berinvestasi saham adalah diversifikasi, memiliki saham di berbagai sektor ekonomi untuk mengurangi risiko. Diversifikasi membantu melindungi portofolio Anda dari fluktuasi tajam di satu sektor. Misalnya, Anda bisa memiliki saham di sektor perbankan, teknologi, dan barang konsumsi. Ketika satu sektor mengalami penurunan harga, sektor lain mungkin tetap stabil atau bahkan tumbuh. Dengan demikian, risiko keseluruhan portofolio Anda bisa lebih terkontrol. Diversifikasi tidak hanya membantu mengurangi potensi kerugian tetapi juga meningkatkan peluang keuntungan jangka panjang. Dengan berbagai pilihan sektor yang tersedia, investor dapat menyesuaikan portofolio mereka sesuai dengan toleransi risiko dan tujuan investasi yang berbeda-beda.

4. Potensi Pertumbuhan Jangka Panjang

Investasi saham juga memberikan potensi pertumbuhan yang signifikan dalam jangka panjang. Seiring waktu, banyak perusahaan berkembang dan meningkatkan nilai saham mereka, yang memberikan keuntungan bagi investor yang sabar dan cerdas dalam memilih saham. Saham perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan prospek bisnis yang baik cenderung mengalami kenaikan harga yang stabil dalam jangka panjang. Sebagai contoh, saham perusahaan teknologi besar atau perusahaan yang bergerak di sektor kesehatan dan energi terbarukan memiliki potensi untuk tumbuh pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan tren pasar yang terus berkembang. Investor yang berinvestasi dalam saham ini bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan di masa depan.

5. Likuiditas Tinggi: Mudah untuk Dibeli dan Dijual

Saham adalah salah satu instrumen investasi yang sangat likuid. Artinya, Anda dapat membeli dan menjual saham dengan mudah di pasar saham, baik dalam jumlah besar maupun kecil. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi investor yang membutuhkan akses cepat ke dana mereka, baik untuk mengambil keuntungan atau mengalihkan investasi mereka ke peluang lainnya. Pasar saham Indonesia memiliki infrastruktur yang sangat baik, dengan sistem yang memungkinkan transaksi saham terjadi dalam hitungan detik, memberikan kenyamanan dan kecepatan bagi investor dalam mengambil keputusan.

Dengan berbagai keuntungan tersebut, investasi saham tidak hanya menawarkan peluang keuntungan finansial, tetapi juga memungkinkan investor untuk berpartisipasi dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar. Tentu saja, seperti semua jenis investasi, saham juga mengandung risiko. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami pasar saham dan melakukan riset yang cukup sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Risiko Investasi Saham: Tidak Selalu Indah

1. Volatilitas Harga Saham

Salah satu risiko terbesar dalam berinvestasi saham adalah volatilitas harga yang tinggi. Harga saham bisa sangat fluktuatif, berubah dengan cepat dalam waktu singkat, dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal dan internal. Berita ekonomi, kondisi pasar global, serta laporan keuangan perusahaan adalah beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham. Sebagai contoh, pada awal pandemi COVID-19, banyak saham perusahaan besar di seluruh dunia mengalami penurunan drastis karena ketidakpastian ekonomi global. Bahkan saham perusahaan dengan fundamental yang kuat pun tidak luput dari dampak negatif pandemi. Dalam situasi seperti ini, harga saham bisa turun tajam dalam waktu yang sangat singkat, menyebabkan investor yang tidak siap mental untuk menghadapi kerugian.

Volatilitas ini juga bisa dipicu oleh peristiwa tak terduga lainnya, seperti perubahan kebijakan pemerintah, bencana alam, atau gejolak politik. Oleh karena itu, meskipun saham dapat memberikan keuntungan besar, ketidakpastian harga juga merupakan risiko yang harus diperhitungkan oleh investor.

2. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas berhubungan dengan kemudahan dalam membeli atau menjual saham. Tidak semua saham memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Saham perusahaan besar yang banyak diperdagangkan di pasar biasanya mudah dibeli dan dijual dalam jumlah besar. Namun, saham perusahaan kecil atau saham yang jarang diperdagangkan bisa sulit untuk dijual dengan harga yang diinginkan. Hal ini terjadi karena volume perdagangan yang rendah, yang mengakibatkan kurangnya pembeli atau penjual di pasar.

Jika Anda memegang saham perusahaan yang tidak likuid, Anda mungkin mengalami kesulitan saat ingin menjual saham tersebut, atau Anda mungkin harus menjualnya dengan harga yang jauh lebih rendah dari yang diinginkan. Risiko ini menjadi lebih nyata jika Anda memerlukan dana dalam waktu singkat, namun saham yang dimiliki sulit untuk dijual. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan likuiditas saham sebelum melakukan investasi, terutama jika Anda membutuhkan fleksibilitas dalam mengelola portofolio Anda.

3. Kehilangan Modal (Capital Loss)

Salah satu risiko terbesar dalam investasi saham adalah kemungkinan mengalami kerugian atau capital loss, yaitu penurunan nilai saham yang dibeli. Jika harga saham turun lebih rendah dari harga beli, investor akan mengalami kerugian. Misalnya, jika Anda membeli saham seharga Rp5.000 per lembar dan harga saham tersebut turun menjadi Rp3.000, Anda menghadapi kerugian sebesar 40% dari nilai investasi awal. Dalam situasi ini, meskipun Anda sudah melakukan analisis dan membeli saham berdasarkan pertimbangan yang baik, pasar bisa bergerak berlawanan dengan ekspektasi Anda.

Kehilangan modal ini bisa lebih terasa jika Anda membeli saham dengan menggunakan pinjaman atau margin, karena Anda tidak hanya kehilangan uang yang Anda investasikan, tetapi juga bisa terjerat dalam kewajiban untuk membayar pinjaman yang Anda gunakan untuk membeli saham tersebut. Oleh karena itu, penting untuk selalu mempertimbangkan strategi manajemen risiko yang tepat dan tidak terlalu bergantung pada keputusan investasi yang emosional.

4. Risiko Perusahaan yang Mengalami Masalah

Perusahaan yang Anda investasikan dapat menghadapi berbagai tantangan yang mempengaruhi harga saham mereka. Masalah internal perusahaan, seperti manajemen yang buruk, skandal, atau kegagalan dalam memenuhi target keuangan, dapat menyebabkan penurunan harga saham yang signifikan. Selain itu, perubahan industri atau kebijakan pemerintah yang merugikan bisa mempengaruhi kinerja perusahaan dan mengurangi daya tarik sahamnya.

Contoh yang sering terjadi adalah jika sebuah perusahaan menghadapi masalah hukum atau peraturan yang mengancam kelangsungan operasionalnya, harga sahamnya bisa anjlok. Misalnya, perusahaan yang terlibat dalam skandal besar atau yang kehilangan kontrak penting dapat mengalami penurunan harga saham yang tajam. Meskipun tidak semua perusahaan menghadapi masalah tersebut, risiko ini tetap ada dan dapat berdampak besar bagi pemegang saham.

5. Risiko Ekonomi Makro

Selain faktor internal perusahaan, kondisi ekonomi makro juga memainkan peran besar dalam pergerakan harga saham. Faktor-faktor seperti inflasi, tingkat suku bunga, dan kondisi perekonomian global dapat mempengaruhi pasar saham secara keseluruhan. Misalnya, jika suku bunga meningkat, maka biaya pinjaman menjadi lebih mahal, yang dapat mengurangi laba perusahaan dan menyebabkan penurunan harga saham. Selain itu, dalam kondisi resesi ekonomi, banyak perusahaan mengalami penurunan pendapatan, yang berdampak negatif pada harga saham mereka.

Investor harus mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi makro ini, karena pergerakan pasar saham tidak hanya bergantung pada kinerja individual perusahaan, tetapi juga pada kondisi ekonomi yang lebih luas. Untuk itu, investor yang bijak akan selalu memperhatikan tren ekonomi global dan domestik serta mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi dampak yang ditimbulkan.

Investasi saham memang menawarkan peluang keuntungan yang besar, namun risiko yang ada juga cukup signifikan. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, penting bagi investor untuk memahami risiko yang terlibat dan melakukan strategi mitigasi yang tepat, seperti melakukan diversifikasi dan berinvestasi jangka panjang untuk mengurangi dampak dari fluktuasi pasar.

Perspektif Ekonomi: Mengapa Saham Penting untuk Pertumbuhan?

1. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Pasar saham memainkan peran vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan akses ke dana yang diperlukan untuk pengembangan dan ekspansi perusahaan. Ketika perusahaan memutuskan untuk menerbitkan saham, mereka dapat mengumpulkan modal yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas lini produk, atau memasuki pasar baru. Dana yang terkumpul dari penjualan saham ini sering digunakan untuk riset dan pengembangan, perekrutan tenaga kerja baru, serta peningkatan infrastruktur dan teknologi yang mendukung operasional perusahaan.

Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan besar di sektor teknologi, seperti GoTo, menggunakan dana yang diperoleh dari penawaran saham umum (IPO) untuk memperluas jangkauan layanan mereka, mengembangkan infrastruktur, dan berinovasi dalam teknologi yang mereka tawarkan. Dengan meningkatnya ekspansi perusahaan, lapangan kerja baru tercipta, yang selanjutnya memberikan dampak positif terhadap perekonomian secara keseluruhan. Dengan kata lain, pasar saham tidak hanya memberi keuntungan bagi investor, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi kemajuan ekonomi nasional.

2. Cermin Kesehatan Ekonomi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan indeks pasar saham lainnya sering dijadikan barometer untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara. Pergerakan harga saham yang tercermin dalam indeks saham ini sering kali mencerminkan kepercayaan investor terhadap kondisi perekonomian. Ketika pasar saham mengalami kenaikan yang stabil, itu sering dianggap sebagai tanda optimisme pasar mengenai prospek ekonomi di masa depan. Kenaikan ini menunjukkan bahwa investor merasa yakin terhadap kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar dan potensi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Sebaliknya, penurunan IHSG atau indeks saham lainnya bisa menjadi sinyal adanya ketidakpastian atau potensi masalah dalam perekonomian, seperti penurunan daya beli masyarakat, inflasi yang tinggi, atau perlambatan ekonomi global. Oleh karena itu, IHSG tidak hanya digunakan oleh investor, tetapi juga oleh pengambil kebijakan ekonomi untuk memahami arah dan dinamika perekonomian. Dengan memantau pergerakan pasar saham, pemerintah dan pelaku bisnis dapat merencanakan langkah-langkah untuk menjaga kestabilan ekonomi.

3. Alokasi Sumber Daya yang Efisien

Pasar saham juga memainkan peran penting dalam alokasi sumber daya yang efisien. Sebagai pasar yang transparan dan berbasis pada informasi, investor cenderung menyalurkan dana mereka ke perusahaan-perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan terbaik. Dengan demikian, pasar saham memfasilitasi distribusi modal yang lebih baik, dengan mengarahkan investasi ke sektor-sektor yang paling produktif dan inovatif.

Perusahaan-perusahaan yang memiliki ide-ide bisnis inovatif dan model bisnis yang efisien akan lebih menarik bagi investor. Hal ini mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta memperbaiki proses operasional mereka agar dapat tetap kompetitif di pasar. Dengan cara ini, pasar saham menjadi pendorong efisiensi ekonomi, karena investor secara aktif berinvestasi dalam perusahaan yang memiliki potensi besar untuk tumbuh dan menciptakan nilai jangka panjang. Selain itu, sektor-sektor yang mendapat investasi lebih banyak akan berkembang pesat, menciptakan ekosistem yang lebih dinamis dalam perekonomian.

4. Meningkatkan Akses terhadap Modal untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Selain membantu perusahaan besar, pasar saham juga dapat memberikan akses modal bagi usaha kecil dan menengah (UKM) yang berpotensi tumbuh. Dalam beberapa kasus, UKM yang memiliki potensi ekspansi dapat menggunakan pasar saham untuk mendapatkan pendanaan yang mereka butuhkan. Dengan adanya IPO (Initial Public Offering), perusahaan kecil ini dapat menjual saham kepada publik untuk mendanai pengembangan bisnis mereka. Melalui ini, pasar saham turut berperan dalam meningkatkan akses modal bagi sektor yang lebih kecil namun memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada perekonomian negara.

5. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial melalui Penumbuhan Kekayaan

Investasi saham memberikan kesempatan bagi individu untuk meningkatkan kekayaan mereka. Dengan berinvestasi dalam saham, individu tidak hanya memperoleh keuntungan finansial, tetapi juga memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi. Ketika pasar saham berkembang, nilai portofolio saham yang dimiliki investor juga dapat meningkat, memberikan dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan mereka. Hal ini membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi, meningkatkan tabungan dan investasi pribadi yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi perekonomian negara.

Secara keseluruhan, saham memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, baik dalam skala makro maupun mikro. Pasar saham berfungsi sebagai jembatan antara perusahaan yang membutuhkan modal dan investor yang mencari peluang keuntungan, serta menciptakan ekosistem yang efisien dan berkelanjutan bagi perekonomian.

Perspektif Finansial: Bagaimana Saham Mengubah Kekayaan Anda?

1. Strategi Jangka Panjang

Investasi saham sering dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang. Sejarah pasar saham menunjukkan bahwa meskipun ada volatilitas dalam jangka pendek, pasar cenderung memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti deposito atau obligasi dalam jangka panjang. Misalnya, jika Anda menginvestasikan Rp10 juta di saham blue chip pada tahun 2000, dengan asumsi perusahaan tersebut terus berkembang dan pasar saham Indonesia tetap stabil, nilai investasi Anda kemungkinan sudah berlipat ganda beberapa kali lipat hingga saat ini.

Saham-saham blue chip, yang merupakan saham dari perusahaan-perusahaan besar dengan fundamental yang kuat, cenderung memberikan hasil yang stabil dan menguntungkan dalam jangka panjang. Meskipun dalam beberapa tahun mungkin terdapat penurunan harga saham akibat krisis ekonomi atau ketidakpastian pasar, tren jangka panjang tetap menunjukkan bahwa pasar saham dapat mengalahkan inflasi dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi investor yang sabar dan disiplin.

2. Dollar Cost Averaging (DCA)

Dollar Cost Averaging (DCA) adalah salah satu strategi investasi yang populer di kalangan investor pemula maupun berpengalaman. Strategi ini melibatkan pembelian saham secara rutin dengan jumlah yang tetap, terlepas dari harga pasar saham saat itu. Dengan DCA, Anda mengurangi risiko membeli saham pada harga puncak (harga yang terlalu tinggi) dan meratakan biaya investasi Anda seiring waktu.

Misalnya, jika Anda menginvestasikan Rp1 juta setiap bulan untuk membeli saham, baik harga saham naik maupun turun, Anda akan membeli lebih banyak saham saat harga rendah dan lebih sedikit saham saat harga tinggi. Dalam jangka panjang, strategi ini dapat membantu meminimalkan dampak volatilitas pasar dan memberikan peluang bagi investor untuk memperoleh saham dengan harga rata-rata yang lebih terjangkau. DCA juga memudahkan investor untuk tetap konsisten berinvestasi tanpa perlu mengkhawatirkan fluktuasi harian di pasar saham.

3. Analisis Fundamental

Salah satu pendekatan utama dalam memilih saham yang baik adalah melalui analisis fundamental. Analisis ini bertujuan untuk menilai kesehatan finansial perusahaan dengan melihat data-data yang relevan, seperti pendapatan, laba bersih, arus kas, rasio utang, dan potensi pertumbuhannya di masa depan. Investor yang cerdas akan mencari perusahaan dengan fundamental yang kuat, yang memiliki kinerja yang stabil dan prospek pertumbuhan yang baik.

Contohnya, PT Astra International Tbk (ASII) sering dianggap sebagai saham defensif, yaitu saham yang relatif lebih aman dan stabil karena memiliki dasar bisnis yang solid dan terdiversifikasi di berbagai sektor, seperti otomotif, keuangan, dan agribisnis. Perusahaan dengan fundamental yang kuat biasanya lebih tahan terhadap gejolak pasar dan dapat memberikan keuntungan jangka panjang yang konsisten. Oleh karena itu, menganalisis laporan keuangan dan tren industri adalah langkah penting sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam saham tertentu.

4. Mengelola Risiko dengan Stop Loss

Meskipun investasi saham dapat memberikan imbal hasil yang besar, ada juga risiko kerugian yang perlu diperhatikan. Salah satu cara untuk mengelola risiko adalah dengan menggunakan stop loss, yaitu teknik untuk membatasi kerugian dengan menetapkan harga jual otomatis jika harga saham turun ke level tertentu. Dengan cara ini, Anda dapat melindungi diri dari kerugian besar jika pasar bergerak berlawanan dengan harapan Anda.

Misalnya, jika Anda membeli saham seharga Rp1.000 per lembar dan menetapkan stop loss di Rp900, maka saham akan otomatis dijual saat harga turun ke Rp900. Dengan demikian, Anda dapat membatasi kerugian Anda menjadi hanya 10% dari investasi awal. Meskipun stop loss tidak menjamin keuntungan atau menghilangkan risiko sepenuhnya, teknik ini membantu menjaga portofolio Anda agar tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga yang tajam dan tak terduga. Banyak investor yang menggunakan stop loss untuk mengurangi dampak dari pergerakan pasar yang tidak diinginkan.

5. Menggunakan Dividen sebagai Sumber Pendapatan Pasif

Selain keuntungan dari capital gain, salah satu keuntungan lainnya dari berinvestasi saham adalah dividen. Dividen adalah pembagian laba yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Perusahaan yang stabil dan menguntungkan biasanya membayar dividen secara teratur. Dividen ini bisa menjadi sumber pendapatan pasif yang signifikan bagi investor, terutama jika mereka memiliki portofolio saham yang terdiri dari perusahaan dengan kebijakan dividen yang baik.

Misalnya, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dikenal membagikan dividen yang relatif tinggi kepada pemegang saham mereka. Dengan memiliki saham di perusahaan-perusahaan seperti ini, investor dapat memperoleh pendapatan tambahan setiap tahunnya tanpa perlu menjual saham mereka. Ini adalah salah satu cara bagi investor untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang yang stabil dari investasi saham, terutama bagi mereka yang mencari penghasilan pasif.

6. Menggunakan Saham untuk Diversifikasi Portofolio

Saham juga berfungsi sebagai alat diversifikasi dalam portofolio investasi. Diversifikasi berarti menyebar risiko investasi Anda ke berbagai jenis aset, sehingga jika salah satu aset mengalami kerugian, portofolio Anda tetap dapat bertahan. Dengan memiliki saham di berbagai sektor ekonomi seperti teknologi, perbankan, dan barang konsumsi, Anda dapat melindungi diri dari kerugian besar yang mungkin terjadi jika satu sektor mengalami penurunan signifikan.

Diversifikasi saham memungkinkan investor untuk mengurangi risiko sistematis (risiko yang mempengaruhi seluruh pasar) dan risiko spesifik perusahaan (risiko yang terkait dengan kinerja perusahaan tertentu). Dengan demikian, saham tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kekayaan, tetapi juga sebagai instrumen untuk melindungi portofolio investasi dari volatilitas pasar yang tak terduga.

Melalui kombinasi strategi jangka panjang, DCA, analisis fundamental, manajemen risiko, dan pendapatan pasif dari dividen, saham dapat mengubah kekayaan Anda secara signifikan, memberikan peluang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan stabil.

Kisah Inspiratif:   Lo Kheng Hong Dari Nol Menjadi Jutawan Saham

Tidak sedikit orang yang mengubah hidup mereka melalui investasi saham, dan kisah Lo Kheng Hong adalah salah satu contoh yang paling menginspirasi. Dijuluki sebagai "Warren Buffett Indonesia", Lo Kheng Hong adalah seorang investor legendaris yang membuktikan bahwa dengan kesabaran, ketekunan, dan pengetahuan yang mendalam, siapa pun bisa meraih kesuksesan finansial melalui pasar saham.

- Awal Perjalanan: Dari Karyawan Biasa

Lo Kheng Hong memulai perjalanannya jauh dari dunia investasi yang gemerlap. Ia lahir dalam keluarga sederhana dan pada awalnya bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan. Namun, ketertarikannya pada dunia investasi muncul sejak ia muda. Dalam buku yang ditulisnya, ia menceritakan bahwa ia pertama kali tertarik pada saham ketika membaca buku-buku tentang investasi, termasuk karya Warren Buffett, yang menjadi panutannya.

Pada awalnya, Lo Kheng Hong tidak memiliki banyak modal untuk berinvestasi, namun ia memiliki tekad yang kuat untuk belajar dan memahami bagaimana cara kerja pasar saham. Ia mulai dengan modal kecil, tetapi dengan disiplin yang tinggi dan pendekatan yang berbasis pada analisis fundamental yang kuat, ia mulai melihat hasil yang signifikan.

- Filosofi Investasi yang Membawa Keberhasilan

Lo Kheng Hong mengadopsi filosofi investasi yang sangat mirip dengan Warren Buffett, yakni berfokus pada perusahaan dengan fundamental yang baik dan potensi pertumbuhan jangka panjang. Ia sangat selektif dalam memilih saham, hanya berinvestasi di perusahaan yang ia yakini memiliki manajemen yang baik, model bisnis yang solid, dan prospek yang cerah.

Salah satu prinsip yang selalu dipegangnya adalah "membeli saham seperti membeli bisnis." Artinya, ia tidak hanya melihat harga saham semata, tetapi juga memperhatikan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk kesehatan keuangan dan prospek industrinya. Dengan pendekatan ini, ia menghindari spekulasi jangka pendek dan lebih fokus pada investasi yang berkelanjutan.

- Kesabaran dan Keberanian dalam Menghadapi Volatilitas

Salah satu kunci sukses Lo Kheng Hong adalah kesabarannya dalam menghadapi fluktuasi pasar saham. Banyak investor yang mudah panik ketika harga saham turun, namun Lo Kheng Hong justru melihatnya sebagai kesempatan untuk membeli saham dengan harga yang lebih murah. Ia tidak pernah terburu-buru menjual saham hanya karena harga pasar sedang turun. Sebaliknya, ia lebih memilih untuk mempertahankan saham-saham yang telah ia pilih dengan hati-hati, menunggu waktu yang tepat untuk meraih keuntungan.

Misalnya, pada saat krisis finansial Asia di akhir 1990-an, banyak investor yang menjual saham mereka dengan terburu-buru, tetapi Lo Kheng Hong justru memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membeli saham-saham yang terdiskon. Dengan kesabaran dan keyakinan pada analisis yang telah ia lakukan, ia berhasil meraih keuntungan besar ketika pasar kembali pulih.

- Dari Karyawan Biasa Menjadi Investor Terkenal

Perjalanan Lo Kheng Hong tidak selalu mulus, tetapi dengan kegigihan dan ketekunannya, ia berhasil mengubah hidupnya. Dari seorang karyawan biasa dengan modal terbatas, ia kini dikenal sebagai salah satu investor paling sukses di Indonesia. Ia bahkan menjadi pembicara di berbagai seminar investasi dan sering berbagi pengalamannya kepada masyarakat umum, menginspirasi banyak orang untuk mulai berinvestasi di pasar saham dengan pendekatan yang bijak.

Lo Kheng Hong juga menekankan pentingnya pendidikan finansial dan berbagi pengetahuan dengan orang lain. Ia sering mengingatkan bahwa investasi saham bukanlah cara cepat untuk menjadi kaya, tetapi lebih merupakan perjalanan panjang yang memerlukan disiplin, analisis yang matang, dan kesabaran. Prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Lo Kheng Hong adalah bahwa investasi harus didasari oleh pemahaman yang mendalam tentang perusahaan dan potensi jangka panjangnya, bukan hanya terpengaruh oleh emosi pasar atau tren sesaat.

- Menginspirasi Generasi Baru Investor

Kisah Lo Kheng Hong memberikan pelajaran penting bagi banyak orang bahwa untuk menjadi sukses di dunia investasi, bukan hanya dibutuhkan modal yang besar, tetapi juga kesabaran, ketekunan, dan kemampuan untuk berpikir jangka panjang. Ia membuktikan bahwa siapapun, bahkan dengan modal yang terbatas dan latar belakang yang sederhana, bisa meraih kekayaan melalui investasi saham jika memiliki strategi yang tepat dan disiplin.

Kini, Lo Kheng Hong bukan hanya dikenal sebagai investor yang sukses, tetapi juga sebagai sosok yang menginspirasi banyak orang untuk mengubah nasib mereka melalui investasi. Melalui bukunya, seminar, dan berbagi pengalamannya, ia telah mengedukasi banyak orang tentang pentingnya berinvestasi dengan bijak dan memperhatikan risiko yang ada.

Kisah Lo Kheng Hong menunjukkan bahwa kesuksesan dalam investasi saham bukanlah hal yang mustahil. Dengan kesabaran, disiplin, dan pendekatan yang berbasis pada analisis fundamental, siapa pun dapat mencapai tujuan finansial mereka, bahkan jika mereka memulai dari nol. Sebagaimana Lo Kheng Hong membuktikan, kunci utama dalam investasi saham adalah berpikir jangka panjang, tidak terburu-buru, dan selalu mengedepankan pemahaman yang mendalam tentang perusahaan yang dipilih.

Dengan contoh yang diberikan Lo Kheng Hong, banyak orang di Indonesia yang kini lebih berani untuk memasuki dunia saham, tidak hanya untuk mencari keuntungan jangka pendek, tetapi untuk membangun kekayaan yang berkelanjutan. Kisah inspiratif ini menjadi bukti nyata bahwa dengan pengetahuan yang tepat dan sikap yang benar, pasar saham bisa menjadi pintu gerbang menuju kebebasan finansial yang luar biasa.

Langkah Awal untuk Memulai Investasi Saham

Memulai investasi saham dapat terasa menantang, terutama bagi mereka yang baru terjun ke dunia pasar modal. Namun, dengan langkah yang tepat dan pengetahuan yang cukup, siapa pun bisa memulai perjalanan investasi dengan percaya diri. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk memulai investasi saham yang efektif.

1. Pelajari Dasar-dasar

Langkah pertama yang penting adalah memahami konsep dasar tentang saham. Anda perlu mempelajari apa itu saham, bagaimana cara kerjanya, serta berbagai jenis saham yang ada. Saham bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti saham blue chip, yang merupakan saham dari perusahaan besar dengan kinerja yang stabil, atau growth stock, yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi namun risiko lebih besar.

Selain itu, pelajari juga bagaimana pasar modal beroperasi, seperti proses perdagangan saham, indikator pasar, dan cara membaca laporan keuangan perusahaan. Semakin Anda paham dasar-dasarnya, semakin baik pula keputusan investasi yang dapat Anda buat.

2. Pilih Sekuritas Terpercaya

Untuk mulai berinvestasi, Anda harus membuka akun di perusahaan sekuritas yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pilihlah perusahaan yang memiliki reputasi baik, menyediakan layanan yang memadai, dan dapat dipercaya. Dengan akun sekuritas yang tepat, Anda dapat mulai membeli dan menjual saham dengan mudah.

Penting untuk memeriksa aspek keamanan dan biaya transaksi yang ditawarkan oleh sekuritas tersebut. Anda juga dapat membandingkan fitur-fitur yang disediakan, seperti platform trading, layanan pelanggan, serta data pasar yang tersedia. Hal ini akan membantu Anda merasa lebih nyaman dan yakin saat memulai investasi.

3. Mulai dari Modal Kecil

Anda tidak perlu memulai investasi dengan jumlah yang besar. Salah satu cara terbaik adalah memulai dengan modal kecil terlebih dahulu. Hal ini memungkinkan Anda untuk mempelajari dinamika pasar, memahami risiko yang ada, serta menguji strategi investasi tanpa terbebani oleh modal yang besar.

Dengan modal kecil, Anda juga bisa lebih fleksibel dalam belajar tentang cara menganalisis pasar, mengatur portofolio, serta memperbaiki strategi investasi Anda dari waktu ke waktu. Anda dapat meningkatkan jumlah modal secara bertahap ketika sudah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang investasi saham.

4. Gunakan Aplikasi Saham

Era digital memberikan kemudahan bagi para investor untuk memantau pasar dan melakukan transaksi dengan lebih cepat. Aplikasi seperti Ajaib, Bibit, atau Stockbit telah menjadi solusi bagi para investor pemula. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur, seperti pemantauan harga saham real-time, kemampuan untuk melakukan transaksi dengan mudah, serta akses ke komunitas investor yang dapat memberikan wawasan tambahan.

Dengan menggunakan aplikasi, Anda dapat mempermudah akses terhadap data pasar, analisis saham, serta berita terkini yang berhubungan dengan investasi. Kemudahan ini membantu investor untuk mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat.

5. Terus Belajar dan Disiplin

Investasi saham bukan hanya tentang membeli dan menjual, tetapi juga tentang pemahaman yang mendalam tentang pasar. Kunci sukses dalam investasi adalah belajar terus-menerus. Baca buku-buku tentang investasi, ikuti seminar atau webinar, serta dengarkan saran dari investor yang sudah berpengalaman. Disiplin adalah hal yang paling penting dalam berinvestasi, baik dalam hal pengambilan keputusan maupun dalam manajemen risiko.

Selalu ingat untuk tidak terburu-buru dalam membuat keputusan investasi. Berinvestasi dengan disiplin berarti mengikuti strategi yang telah ditetapkan, tidak tergoda oleh emosi, dan selalu memprioritaskan pengumpulan data yang mendalam sebelum bertindak. Dengan terus belajar, Anda dapat meningkatkan pemahaman tentang pasar dan mengembangkan strategi investasi yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memulai perjalanan investasi saham dengan lebih yakin dan terarah.

Penutup

Investasi saham bukanlah jalan pintas untuk mencapai kekayaan instan, melainkan sebuah perjalanan yang memerlukan pemahaman, kesabaran, dan disiplin. Dalam setiap keputusan yang diambil, ada peluang besar untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga terdapat risiko yang perlu dikelola dengan bijaksana. Oleh karena itu, memahami dasar-dasar investasi saham, melakukan analisis mendalam, serta mengikuti perkembangan pasar adalah kunci untuk mencapai hasil yang optimal.

Saham memiliki potensi luar biasa sebagai alat untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Dengan berinvestasi di perusahaan yang memiliki fundamental kuat, Anda dapat menjadi bagian dari pertumbuhan bisnis mereka dan menikmati imbal hasil yang berkelanjutan. Namun, penting untuk diingat bahwa pasar saham sangat fluktuatif, dan keberhasilan investasi sering kali bergantung pada kemampuan Anda untuk tetap tenang di tengah gejolak pasar.

Mengelola risiko adalah bagian penting dari investasi saham. Dengan strategi yang tepat, seperti diversifikasi portofolio, menetapkan target keuntungan, dan menggunakan teknik seperti stop loss, Anda dapat melindungi modal sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan. Selain itu, disiplin dalam menjalankan strategi dan terus belajar dari pengalaman adalah fondasi yang kuat untuk kesuksesan di pasar saham.

Kini, pertanyaannya adalah: sudah siapkah Anda mengambil langkah pertama? Mulailah dengan langkah kecil, gunakan waktu untuk belajar, dan nikmati prosesnya. Dengan kombinasi pemahaman yang tepat, sikap yang bijak, dan komitmen jangka panjang, investasi saham dapat menjadi alat yang luar biasa untuk membantu Anda mencapai kebebasan finansial dan mewujudkan impian. Dunia saham menunggu Anda—beranikan diri untuk memulai perjalanan ini dan raih peluang yang ada di depan mata. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun