Salah satu keuntungan utama berinvestasi di saham adalah potensi capital gain yaitu  keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan jual saham. Harga saham bergerak dinamis, dipengaruhi oleh kinerja perusahaan, sentimen pasar, dan kondisi ekonomi secara umum. Sebagai contoh, pada tahun 2020, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berada di kisaran Rp30.000 per lembar. Namun, pada tahun 2023, harga tersebut melonjak menjadi Rp40.000 per lembar. Jika Anda membeli 1.000 lembar saham Bank BCA pada harga Rp. 30.000 dan menjualnya saat harga Rp. 40.000, keuntungan yang Anda peroleh dari capital gain mencapai Rp. 10 juta. Ini menunjukkan potensi keuntungan yang besar dalam waktu yang relatif singkat, asalkan investor dapat memilih saham yang tepat.
2. Dividen: Uang Tunai dari Perusahaan
Selain capital gain, saham juga memberikan keuntungan berupa dividen. Dividen adalah bagian dari keuntungan yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham, biasanya dalam bentuk uang tunai. Misalnya, pada tahun 2023, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memberikan dividen sebesar Rp168 per lembar saham. Jika Anda memiliki 10.000 lembar saham TLKM, Anda akan menerima Rp1.680.000 sebagai dividen. Pendapatan dari dividen ini dapat menjadi sumber pendapatan pasif yang stabil, menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang ingin memperoleh penghasilan reguler tanpa perlu menjual saham mereka. Dividen biasanya dibagikan oleh perusahaan yang sudah matang dan stabil secara finansial, menjadikan investasi saham dalam perusahaan tersebut lebih menarik bagi mereka yang ingin menikmati hasil keuntungan dari perusahaan.
3. Diversifikasi Investasi: Mengurangi Risiko dengan Beragam Sektor
Salah satu strategi utama dalam berinvestasi saham adalah diversifikasi, memiliki saham di berbagai sektor ekonomi untuk mengurangi risiko. Diversifikasi membantu melindungi portofolio Anda dari fluktuasi tajam di satu sektor. Misalnya, Anda bisa memiliki saham di sektor perbankan, teknologi, dan barang konsumsi. Ketika satu sektor mengalami penurunan harga, sektor lain mungkin tetap stabil atau bahkan tumbuh. Dengan demikian, risiko keseluruhan portofolio Anda bisa lebih terkontrol. Diversifikasi tidak hanya membantu mengurangi potensi kerugian tetapi juga meningkatkan peluang keuntungan jangka panjang. Dengan berbagai pilihan sektor yang tersedia, investor dapat menyesuaikan portofolio mereka sesuai dengan toleransi risiko dan tujuan investasi yang berbeda-beda.
4. Potensi Pertumbuhan Jangka Panjang
Investasi saham juga memberikan potensi pertumbuhan yang signifikan dalam jangka panjang. Seiring waktu, banyak perusahaan berkembang dan meningkatkan nilai saham mereka, yang memberikan keuntungan bagi investor yang sabar dan cerdas dalam memilih saham. Saham perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan prospek bisnis yang baik cenderung mengalami kenaikan harga yang stabil dalam jangka panjang. Sebagai contoh, saham perusahaan teknologi besar atau perusahaan yang bergerak di sektor kesehatan dan energi terbarukan memiliki potensi untuk tumbuh pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan tren pasar yang terus berkembang. Investor yang berinvestasi dalam saham ini bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan di masa depan.
5. Likuiditas Tinggi: Mudah untuk Dibeli dan Dijual
Saham adalah salah satu instrumen investasi yang sangat likuid. Artinya, Anda dapat membeli dan menjual saham dengan mudah di pasar saham, baik dalam jumlah besar maupun kecil. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi investor yang membutuhkan akses cepat ke dana mereka, baik untuk mengambil keuntungan atau mengalihkan investasi mereka ke peluang lainnya. Pasar saham Indonesia memiliki infrastruktur yang sangat baik, dengan sistem yang memungkinkan transaksi saham terjadi dalam hitungan detik, memberikan kenyamanan dan kecepatan bagi investor dalam mengambil keputusan.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, investasi saham tidak hanya menawarkan peluang keuntungan finansial, tetapi juga memungkinkan investor untuk berpartisipasi dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar. Tentu saja, seperti semua jenis investasi, saham juga mengandung risiko. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami pasar saham dan melakukan riset yang cukup sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Risiko Investasi Saham: Tidak Selalu Indah