Mohon tunggu...
Romy
Romy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mama

29 Oktober 2015   07:58 Diperbarui: 5 November 2015   15:22 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“ Karena itu kamu harus yakin, semuanya akan berhasil, kalau ada tekad dan kerja keras”

Mama tersenyum sembari meletakkan sepiring kue brownis hangat dan secangkie susu

“ Sekarang sayang, kamu cicipin kue Mama dulu baru terusin belajar yah…Mama yakin .kamu pasti bisa!”

Mama berlalu menuju dapur. Sandi masih tercenung dengan kerisauannya

“ Tapi, aku benci dengan Bu Flora…aku benci dengan cara dia mengajar”….Bisik anak itu perlahan. “Mama mungkin dapat guru yang terbaik, tapi aku….Aku….”Sandi melamun lagi

Cukup lama bocah pendiam itu tercenung sambil mengunyah brownis bikinan Mama. Akhirnya Sandi membuka tas, membuka buku matematika, kesukaannya. Ia menyingkirkan semua buku seni suara, dan mulai tenggelam dalam pelajaran berhitung,

Hari Jumat yang ditakutipun datang. Sedari pagi Sandi masih bermalasan di tempat tidur .

“Sandi, udah jam enam !”Suara Mama yang lembut membujuk dia. “Mandi ya sayang, nanti kamu terlambat”

“Ya, Mam, sebentar lagi” Sandi berjalan gontai dari tempat tidur. Langkahnya seakan berat menuju kamar mandi. Mama tersenyum memberikan sehelai handuk.

Ayo dong…kamu kan sudah gede…semangat yah belajar

Sandi mengangguk pelan tapi jauh di dalam lubuk hatinya ia kesal membayangkan hari itu. Baginya hari Jumat hari yang berat luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun