“Sekarang coba katakan pada saya, di depan teman-temanmu, kenapa kamu tidak bisa menguasai not balok ?” Suara Ibu guru meninggi.
Sandi bingung. Teman-temannya menatap dari semua penjuru,ingin tahu.Antara sadar dan tidak, diujung ketakutannya dia spontan berujar lirih
“Mama…mama saya tidak meyukai saya belajar seni suara!” Sandi merasa dia pembual besar. Dia yakin dia berbohong, tapi dia malu
“Ohhh…begitu yah….baik…kalau begitu besok ibu minta mamamu besok ke sekolah!”Bu Flora menyelidik. “ Sebaiknya kamu tidak berbohong…karena itu akan mempersulit kamu nanti !”
Sandi mulai menyesali ucapannya tadi. Ia bingung menjawab.Apalagi saat istirahat, Raymond, sobat dekatnya datang mendekat.
“Harusnya tadi kamu bilang aja belum belajar jadi nggak bisa baca not. Jangan bilang karena orangtua, nanti jadi kacau!”
Sandi jadi takut. Bagaimana nanti kalau Bu Flora tahu dia berbohong. Saking bingungnya bekal makanan dari mama tidak sanggup dihabiskan.
Siang itu, Sandi menangis dalam pelukan mamanya..
“Yah…Mama diminta Bu Flora datang ke sekolah” Terbata-bata bocah itu berujar “Bu guru ingin bicara …tentang pelajaran seni suara!”
Rasa takut akan kebohongannya sendiri membuat bocah kecil itu tidak mampu berterusterang sepenuhnya
“Bu guru tanya kenapa Sandi ….tidak bisa baca not ……Sandi bingung!”