Karena minimnya waktu tatap muka di sekolah, maka guru harus memanfaatkan waktu siswa di rumah untuk melanjutkan pembelajaran di sekolah. Sebagai sarana asinkronusnya, gunakan platform PJJ yang membuat siswa kreatif. Misalkan saat di sekolah guru hanya bisa mengajarkan KD pengetahuan karena waktu tatap muka hanya 40 menit.Â
Maka untuk KD ketrampilannya bisa diajarkan secara asinkronus yang pendalaman materi dan pengumpulannya memanfaatkan platform PJJ yang bisa diakses oleh siswa. Dengan demikian kompetensi akan bisa dikuasai oleh siswa secara utuh.
4. Pahami pembelajaran Literasi dan Numerasi Lalu Terapkan di Kelas.
Adanya AKM literasi dan numerasi menuntut guru untuk mampu melaksanakan pembelajaran literasi dan numerasi di kelas. Pembelajaran literasi dan numerasi akan mengajarkan pada siswa berpikir kritis, bernalar dan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan. Pembelajaran literasi numerasi juga akan membentuk karakter siswa yang kritis, kreatif, cinta ilmu serta berwawasan kebangsaaan.Â
AKM literasi dan numerasi akan sukses apabila guru sudah melaksanakan pembelajaran literasi dan numerasi. Karena itu, pemahaman guru terhadap pembelajaran literasi dan numerasi serta menerapkannya merupakan sebuah keniscayaan.Â
Mari bersama- sama bangkitkan siswa dari tidur panjangnya. Ingat bahwa merekalah calon pemimpin di masa depan, dan guru lah yang menuntun
 siswa mengukir masa depan mereka. Kutitipkan seikat rindu ini pada pembaca semua. Selamat Hari santri dan Salam perjuangan untuk pendidikan..!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H