Prinsip pertama,   Â
Ayah dan Bunda menjadi Uswatun Hasanah,
Tentu berat sekali bagaimanapun jika kita sebagai Ayah dan Bundanya ingin memiliki anak yang baik, jujur, bertanggung jawab dan segala macam sikap terpuji lainnya (sholeh dan sholehah) otomatis Ayah dan Bunda harus dapat membina diri menjadi sholeh dan sholehah.
Prinsip kedua,
Bertengkar hal yang sangat tabu, apalagi dihadapan putera dan puteri tercinta.
Sama dan sebangun dengan prinsip awal, Ayah dan Bunda hendaknya bisa menahan diri dan emosi agar tidak melakukan pertengkaran demi pertengkaran yang tidak perlu dan tidak bermutu di hadapan putera / puteri kita.
Salah seorang kompasianer Mariam Umm secara menarik menuliskannya dampak pada trauma terhadap putera dan puteri kita.
Tentu saja hal ini sangat tabu bagi kami berdua, jika toch sedemikian emeregency kebelet bertengkar, cari akal dan cari lokasi sehingga bisa leluasa perang mulut, tidak dihadapan anak – anak. Â
Prinsip ketiga,
Berjuang keras melaksanakan shalat tepat waktu. Sesungguhnya hal ini bermuara pada prinsip yang pertama karena Ayah dan Bunda menjadi contoh, maka Ayah dan Bunda harus shalat tepat waktu, dan paling utama berjamaah.
Tentu saja melaksanakan prinsip ketiga ini manfaat bagi keluarga akan besar sekali, disamping menegakkan kedisiplinan banyak aspek – aspek positif lainnya. Hal ini tidak mudah dilakukan, bertahun – tahun bahkan kita sebagai orang tuanya memiliki tanggung jawab hingga datang kematian.