Pendidikan Karakter Untuk Memperkuat Nilai-Nilai dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Berbangsa
Â
ROSALINA OKA, S.Pd
SDK St. FAMILIA
Email: rosalinaoka97@guru.sd.belajar.id
Abstrak: Pendidikan karakter sangat penting dalam system Pendidikan karena bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Melalui penanaman karakter di lingkungan sekolah ini, harapannya anak dapat memiliki kecerdasan intelektual dan cara bersikap (attitude) yang baik. Menjadi pribadi yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang tinggi saja tidak cukup, anak juga harus dibekali dengan karakter yang baik.
Kata Kunci: Pendidikan karakter, bidang Pendidikan
PENDAHULUAN
     Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
     Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 -- 2025 (UU No. 17 Tahun 2007) antara lain adalah dalam mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila". Salah satu upaya untuk merealisasikannya adalah dengan cara memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan. Upaya ini bertujuan untuk membentuk dan membangun manusia Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.
     Salah satu poin penting dalam tujuan pendidikan nasional adalah pembentukan pribadi yang memiliki watak dan sikap budi luhur sesuai nilai-nilai Pancasila. Diharapkan nantinya sikap mulia tersebut bisa menjadi karakter dalam diri setiap warga negara. Semua itu bisa diawali melalui berbagai cara membentuk karakter siswa sebagai calon penerus bangsa.
     Karakter sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah ciri khas ataupun sifat yang menempel pada diri seseorang dalam berperilaku sehari-hari. Di dalam pembentukan karakter tersebut terdapat pengaruh keluarga, orang terdekat dan juga lingkungan termasuk sekolah. Inilah yang menjadi alasan kuat mengapa Pendidikan karakter perlu diberikan juga di dalam lingkungan sekolah kepada para siswa.
     Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis membuat rumusan masalah dalam artikel ini adalah sebagai berikut:
- Apa makna dari pendidikan karakter?
- Apa saja strategi pelaksanaan pendidikan karakter?
- Apa tujuan dari pendidikan karakter?
Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah sebagai berikut:
- Mengetahui dan memahami makna pendidikan karakter.
- Mengetahui strategi pelaksanaan pendidikan karakter.
- Mengetahui tujuan pendidikan karakter.
PEMBAHASANÂ
Karakter merupakan aspek yang penting untuk kesuksesan manusia di masa depan. Karakter yang kuat akan membentuk mental yang kuat. sedangkan mental yang kuat akan melahirkan spirit yang kuat, pantang menyerah, berani mengarungi proses panjang, serta menerjang arus badai yang bergelombang dan berbahaya. Karakter yang kuat merupakan prasyaratan untuk menjadi seorang pemenang dalam medan kompetesi kuat seperti saat ini dan yang akan datang, yang terkenal dengan era hiperkompetitif. Bagi seseoarng yang berkarakter lemah, tidak akan ada peluang untuk menjadi pemenang. Ia hanya menjadi pecundang, sampah masyarakat, teralienasi, dan termaginalkan dalam proses kompetesi yang ketat. Sebab, ia mudah menyerah, tidak mempunyai prinsip, pragmatis dan oportunis, serta tidak mempunyai keberanian untuk menerjang gelombang ombak dan badai yang dahsyat. Ia penakut, langkahnya ceroboh, dan pergerakanya bisa dibaca oleh orang lain dengan mudah. Oleh sebab itu, pendidikan karakter menjadi keniscayaan bagi bangsa ini untuk membangun mental pemenang bagi generasi bangsa di masa yang akan dating. Pendidikan karakter harus disiolisasikan, diinternalisasikan, dan diintensifkan sejak dini disemua level kehidupan berbangsa dan bernegara. Lembaga pendidikan harus tampil sebagai pioner pendidikan karakter ini dalam membangun karakter anak didik yang bermoral dan berakhlak, dinamis, serta visioner.
Mengingat fakta demoralisasi sudah sedemikian akut, pendidikan sekolah selama ini bisa dikatakan gagal pada aspek karakter. Sekolah terlalu terpersona dengan target -- target akademis, dan melupakan pendidikan karakter. Realitas ini membuat kreatifitas, keberanian menghadapi resiko, kemandirian, dan ketahanan dalam melalui berbagai ujian hidup menjadi rendah. Anak mudah frustasi, menyerah, dan kehilangan semangat juang sampai titik darah penghabisan.
Dengan melihat kenyataan itulah, pendidikan karakter sangat mendesak untuk diberlakukan dinegeri ini. Caranya adalah dengan mengoptimalkan peran sekolah sebagai pioner. Pihak sekolah harus bekerja sama dengan keluarga, masyarakat, dan elemen bangsa yang lain demi suksesnya agenda besar menanamkan karakter kuat kepada peserta didik sebagai calon pemimpin bangsa dimasa yang akan datang. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal 1 UU SISDIKNAS tahun 2003 menyatakan bahwa diantara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik unutk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. Amanah UU SISDIKNAS tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter. Sehingga, lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernapas nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Pendidikan yang bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter kuat itu juga pernah ditegaskan oleh Martin Luther King, Intelligence plus character, that is the goal of true education" (Kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnnya).
Menurut D. Yahya Khan, pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai keluarga, masyarakat, dan bangsa. Serta membantu orang lain untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, pendidikan karakter mengajarkan anak didik berpikir cerdas, mengaktivasi otak tengah secara alami. Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini merupakan bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan yang cerah. Dengan kecerdasan emosi, seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.
Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi karakter peserta didik dengan cara memberikan keteladanan, cara berbicara atau menyampaikan materi yang baik, toleransi, dan berbagai hal yang terkait lainya. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus dilibatkan. Komponen tersebut meliputi isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan korikuler, pemberdayaan, dan etos kerja seluruh warga sekolah atau lingkungan.
Pendapat para pakar tersebut menegaskan tentang urgensi dan signifikan pendidikan karakter dalam membangun moralitas, mentalitas, dan jiwa bangsa Indonesia yang sedang kehilangan jati diri dan kepribadian mereka. Sasaran dan prioritasnya tentu kader-kader muda yang kelak mampu menjadi sosok transformator kehidupan bangsa ke arah yang lebih baik. Pendidikan karakter bertujuan meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapain pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai denganstandar kompentensi lulusan. Melalui pendidikan karakter, diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuanya, mengkaji menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Pendidikan karakter, pada tingkatan institusi, mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang diperaktikan oleh semua warga sekolah dan masyarakat sekitar. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti character education, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
- T. Ramli
Menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.
- Thomas Lickona
Menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
- John W. Santrock
Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.
- Elkind
Menurut Elkind, pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter murid. Dalam hal ini terlihat bahwa guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.
Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong. Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam diri peserta didik harus ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila, dan Budaya. Berikut adalah nilai-nilai pembentuk karakter tersebut:
- Kejujuran
- Sikap toleransi
- Disiplin
- Kerja keras
- Kreatif
- Kemandirian
- Sikap demokratis
- Rasa ingin tahu
- Semangat kebangsaan
- Cinta tanah air
- Menghargai prestasi
- Sikap bersahabat
- Cinta damai
- Gemar membaca
- Perduli terhadap lingkungan
- Perduli sosial
- Rasa tanggungjawab
- Religius
Tujuan pendidikan karakter saat ini harus dipahami oleh masyarakat Indonesia. Sebab melalui pendidikan karakter, generasi yang kini masih duduk di bangku pendidikan akan memiliki pola pikir dan sikap terbaik dalam menghadapi berbagai situasi. Seperti yang kita ketahui, arus globalisasi yang semakin menggempur peradaban di berbagai penjuru dunia tentu akan menimbulkan dampak signifikan bagi masa depan generasi mendatang. Oleh karena itu, pendidikan karakter dirasa penting untuk mempersiapkan segala kemungkinan sebagai akibatnya.
Tujuan pendidikan karakter yang diajarkan pada siswa tidak lain untuk membentuk kepribadian tangguh sesuai dengan identitas bangsa Indonesia. Pemerintah melalui regulasi pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan beberapa tujuan dari pendidikan karakter tersebut.
Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, secara umum tujuan pendidikan karakter yang tertuang pada Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni berbunyi sebagai berikut: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
Melalui pasal tersebut, dapat diketahui secara jelas mengenai tujuan pendidikan karakter yang diupayakan Pemerintah. Watak dan kepribadian bangsa yang bermartabat tak lain merupakan sasaran utama dari tujuan pendidikan karakter tersebut. Cara yang dilakukan yakni melalui pengembangan potensi anak bangsa yang penuh dengan nilai takwa, kesehatan jasmani, ilmu yang bermanfaat, kreatif, mandiri, demokratis, serta penuh tanggung jawab. Semua hal tersebut diupayakan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945.
Pentingnya Pendidikan Karakter
Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.
Pendidikan ini dapat membantu meningkatkan prestasi akademik anak didik. Sebagian anak tidak bisa membentuk karakter yang kuat untuk dirinya di tempat lain. Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain dan dapat hidup di dalam masyarakat yang majemuk. Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral-sosial, seperti ketidakjujuran, ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja rendah, dan lain-lain.
Pendidikan karakter adalah salah satu hal yang penting dalam dunia pendidikan, karena pendidikan karakter dapat menentukan apakah seseorang dapat bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya dan menghormati hak orang lain. Mengajarkan pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar harus mendapat porsi yang lebih besar dibandingkan pendidikan yang mengajarkan pengetahuan. Hal ini karena karakter juga merupakan aspek yang menentukan kesuksesan seseorang. Kemampuan akademis seseorang yang bagus tidak akan bermakna jika tidak diimbangi dengan karakter yang baik. Pendidikan karakter akan bisa mendorong anak untuk tumbuh dengan percaya diri, dan diharapkan anak-anak bisa mengembangkan dan mengeksplorasi kemampuan dan keterampilan mereka tanpa mengabaikan nilai-nilai positif dan kebaikan.
Pendidikan karakter merupakan aspek penting yang menunjang perkembangan anak yang harus dilakukan sejak usia dini, yaitu sejak masa kanak-kanak. Hal ini karena saat memasuki usia emas, anak sudah mulai terjadi pembentukan karakter pada individu anak. Sehingga diharapkan anak-anak bisa tumbuh menjadi individu yang mandiri dan percaya diri. Pendidikan karakter bisa dilakukan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar.
Mengajarkan pendidikan karakter sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Orang tua hanya perlu melatih dan membiasakan anak-anak untuk melakukan hal yang bisa membawa dampak positif. Pendidikan karakter bisa dilakukan di mana saja, dan bisa diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari, seperti menunggu antrian, menghormati orang tua, mengucapkan kata terima kasih dan masih banyak lagi. Barangkali terlihat simple, namun bisa membawa dampak yang besar bagi perkembangan seorang anak.
Kemendiknas (2010) memberikan rekomendasi 11 prinsip untuk mewujudkan penidikan karakter yang efektif sebagai berikut:
Mengenalkan nilai-nilai dasar etika yang berlandaskan karakter
Mengidentifikasi karakter secara keseluruhan agar dapat mencakup pemikiran, perasaan serta sikap dan tingkah laku
Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter
Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku yang baik
Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses.
Mengusahakana tumbunhnya motivasi diri pada para peserta didik.
Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama
Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter.
Memgungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun kaarkter
Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik.
Berdasarkan pada prinsip-prinsip yang direkomendasikan oleh Kemendiknas tersebut, Budimasyah (2010;68) berpendapat bahwa program pendidikan kaarketr di sekolah perlu dikembangkan dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
Pendidikan karakter di sekolah harus dilaksanakan secara berkelanjutan (kontinuitas). Hal ini mengandung arti bahwa proses pengembangan nilainilai karakter merupakan proses yang panjang , mulai sejakawal pserta didik masuk sekolah hingga mereka lulus sekolah pada suatu pendidikan.
Pendidikan karakter hendaknya dikembangkan melalui semua mata pelajaran (terintgrasi), melalui pengembanagn diri dan budaya suatu satuan pendidikan. Pembinaan karakter bangsa dilakukan dengan mengintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran, sehingga semua mata pelajaran diarahkan pada pengembangan nilai-nilai karakter tersebut. Pengembangan nilai karakter juga dapat dilakukan dengan melalui pengembangan diri, baik melalui konseling maupun kegiatan ekstrakurikuler, seperti kegiatan kepramukaan dan lain sebagainya.
Sejatinya nila-nilai karakter tidak diajarkan (dalam bentuk pengetahuan), jika hal tersebut diintgrasikan dalam mata pelajaran. Kecuali bila dalam bentuk mata pelajaran agama (yang didalamnya menganudng ajaran) maka tetap diajarkan dengan proses, pengetahuan (knowing), melakukan (doing), dan akhirnya membiasakan (habit).
Proses pendidikan dilakukan peserta didik dengan secara aktif dan menyenangkan. Proses ini menujukkan bahwa proses pendidikan karakter dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Sedangkan guru menerapkan prinsip "tu wuri handayani" dalam setiap perilaku yang ditunjukkan oleh agama.
Menurut Judiani sebagaimana dikutip oleh Zubaedi (dalam Fadlillah dan Lilif,2013:29), menyebutkan beberapa prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter, diantanranya :
Berkelanjutan, yaitu proses pengembangan nilai-nilai karakter merupakan proses yang tiada henti, dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan bahkan sampai terjun kemasyarakat.
Melalui semua mata pelajaran, yaitu pengembangan diri dan budaya sekolah serta muatan lokal.
Nilai-nilai tidak diajarkan, tetapi dikembangkan dan dilaksanakan, hal ini dapat dilakukukan melalui pengembangan kemampuan, baik ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Proses pendidikan dilakukan peserta didik dengan aktif dan menyenangkan, yaitu guru harus merencanakan kegiatan belajar yang menyebabkan peserta didik aktif merumuskan pertanyaan, mencari sumber informasi, dan mengumpulkan informasi dari sumber, mengelola informasi yang sudah dimiliki, menumbuhkan nilai-nilai budaya dan karakter pada diri mereka melalui berbagai kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, dan tugastugas di luar sekolah.
Pentingnya Membangun Karakter Bangsa
     Pembangunan bangsa dan pembangunan karakter (nation and character building) merupakan dua hal utama yang perlu dilakukan bangsa Indonesia agar dapat mempertahankan eksistensinya. Keduanya ibarat dua sisi  mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Pembangunan bangsa harus berbarengan dengan pembangunan karakter demikian pula sebaliknya. Hal ini tersirat dalam syair lagu kebangsaan kita "bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesai Raya". Membangun jiwa adalah membangun karakter manusia dan bangsa. Inti karakter adalah kebalikan (goodness) dalam arti berfikir baik (thinking good), berperasaan baik (feeling good), dan berperilaku baik (behaving good). Dengan demikian karakter itu akan tampak pada kesatuan pikiran, perasaan, dan perbuatan yang baik dari bangsa Indonesia.
     Secara umum konsep karakter meliputi bebrapa bagian, diantaranya:
Karakter individual, yaitu nilai-nilai kebajikan yang terdapat dalam diri seseorang dan terimplementasi dalam perilaku seseorang. Secara psikologis karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduan dari lima bagian yaitu: olah hati, olah piker, olah raga, olah rasa, dan olah karsa.
Karakter Privat dan Karakter Publik. Karakter Privat meliputi tanggung jawab moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia dari setiap individu. Karakter public meliputi kepedulian sebagai warga negara, kesopanan, mengindahkan aturan, berpikir kritis, kemauan untuk mendengar, bernegosiasi dan berkompromi dengan orang lain. Secara singkat karakter privat dan public dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Menjadi anggota masyarakat yang independent. Karakter ini meliputi kesadaran secara pribadi untuk bertanggungjawab sesuai ketentuan, bukan karena keterpaksaan atau pengawasan dari luar.
Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang ekonomi dan politik. Tanggungjawab ini meliputi memelihara/ menjaga diri, memberi nafkah dan merawat keluarga, mengasuh dan mendidik anak, menggunakan hak pilih dalam pemilu, membaayar pajak dan melakukan tugas sesuai dengan bakat masing-masing.
Menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu. Menghormati orang lain berarti mendengarkan pendapat, bersikap sopan dan menghargai hak dan kewajiban mereka sebagai sesame warga negara.
Berpatisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif dan bijaksana.
Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Strategi Pendidikan Karakter yang akan dibahas adalah Strategi Pendidikan Karakter melalui Multiple Talent Aproach (Multiple Intelligent). Strategi Pendidikan Karakter ini memiliki tujuan yaitu untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang manifestasi pengembangan potensi akan membangun Self Concept yang menunjang kesehatan mental. Konsep ini menyediakan kesempatan bagi anak didik untuk mengembangkan bakat emasnya sesuai dengan kebutuhan dan minat yang dimilikinya.Ada banyak cara untuk menjadi cerdas, dan cara ini biasanya ditandai dengan prestasi akademik yang diperoleh disekolahnya dan anak didik tersebut mengikuti tes intelengensia.Cara tersebut misalnya melalui kata-kata, angka, musik, gambar, kegiatan fisik atau kemamuan motorik atau lewat cara social - emosional.
Menurut Gardner (1999), manusia itu sedikitnya memiliki 9 kecerdasan. Kecerdasan manusia, saat ini tak hanya dapat diukur dari kepandaiannya menguasai matematika atau menggunakan bahasa.Ada banyak kecerdasan lain yang dapat diidentifikasi di dalam diri manusia. Sedangkan menurut Howard Gardner (1999) yang menjelaskan 9 kecerdasan ganda, apabila dipahami dengan baik, akan membuat semua orang tua memandang potensi anak lebih positif. Terlebih lagi, para orang tua (guru) dapat menyiapkan sebuah lingkungan yang menyenangkan dan memperdayakan di sekolah. Konsep Multiple Intelligence mengajarkan kepada anak bahwa mereka bisa belajar apapun yang mereka ingin ketahui. Bagi Orangtua atau guru, yang dibutuhkan adalah kreativitas dan kepekaan untuk mengasah anak tersebut. baik guru atau Orang tua juga harus berpikir terbuka keluar dari paradigma tradisional. Kecerdasan bukanlah sesuatu yang bersifat tetap. Keceradasan bagaikan sekumpulan keterampilan yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan. Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah, kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat. Melalui pengenalan Multiple Intellegence, kita dapat mempelajari kekuatan atau kelemahan anak dan dapat memberikan mereka peluang untuk belajar melalui kelebihan mereka, tujuannya adalah agar anak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dunia
SIMPULAN DAN SARANÂ
SimpulanÂ
Adapun simpulan dari artikel ini adalah sebagai berikut:
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang.Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan.
Strategi-strategi dalam Perkembangan Pendidikan Berkarakter salah satunya adalah Strategi Pendidikan Karakter melalui Multiple Intelligence (Multiple Talent Approach) Strategi ini bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang merupakan Pengembangan potensi yang membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.
Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya adalah sebagai berikut:
Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan karakter bangsa
Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan
Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan
Â
SaranÂ
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial.
Pelaksanaan pendidikan karakter bukan lagi sasarannya anak usia dini hingga remaja, tetapi juga harus dilaksanakan hinga usia dewasa.
Disamping diberikan di sekolah pendidikan karakter harus dimulai dari rumah tangga yaitu pendidikan dari orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Masrukhin Agus.2022. "Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Anak", https://binus.ac.id/character-building/2022/08/pentingnya-pendidikan-karakter-pada-anak/ , diakse 05 Juli 2023 pukul 17.40
Anggraini Mutia.2020. "Tujuan Pendidikan Karakter, Ajarkan Materi Penting Bagi Anak", https://www.merdeka.com/trending/tujuan-pendidikan-karakter-ajarkan-materi-penting-bagi-anak-kln.html, diakse 04 Juli 2023 pukul 10.15
Simeulue Kalimin.2013. "Makna Pendidikan karakter", https://www.kompasiana.com/kalimin/552a36e9f17e61996ad62403/makna-pendidikan-karakter, diakse 04 Juli 2023 pukul 11.00
Dwiwarna SMA.2021. "5 cara membentuk karakter siswa yang baik dan cerdas",https://www.smadwiwarna.sch.id/cara-membentuk-karakter-siswa/, diakse 05 Juli 2023 pukul 20.30
Alamsyah.2019. "Pendidikan karakter: pengertian, fungsi, tujuan, dan urgensinya", https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-fungsi-tujuan-dan-urgensinya, diakse 06 Juli 2023 pukul 20.00
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H