"Oh,iya. Tante minta maaf. Ini saatnya makan siang. Kami pamit makan siang sebentar ya?"
Menik memeluk kedua anaknya dari belakang dan mengajak mereka makan siang. Hanya dalam dua tarikan nafas, muncul pasangan muda berpakaian rapih bersih yang mendekati kedua anak tadi.
"Tante Cindy, itu ada anak nakal." Adu sang anak perempuan sambil menunjuk putri Menik.
"Tidak apa-apa sayang. Ayo kita jalan. Om Arief buru-buru tuh. Mau cari tempat makan katanya."
Menik yang kini masih berdiri bersama kedua anaknya hanya bisa memandang pasangan muda tadi berjalan mengiringi kedua keponakannya.
Kaos putih dengan garis lengan pelangi. Angka 33 di dada. Boneka Unicorn berponi pelangi. Itulah yang diingat Menik dari kedua anak tadi.
Ingatan yang terhenti ketika sang suami berbisik di telinganya. "Ayo, kita cari makan siang. Bapak sudah lapar tampaknya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H