"Mimpi dipenuhi dengan informasi, saran, petunjuk bahkan peringatan yang berhubungan dengan kehidupan. Jika kita mengikuti teori gerak riam mata maka kita tahu bahwa mimpi merupakan proses kerja otak di tahap terakhir dari empat fase tidur."
Mbak Arum menyodorkan air mineral di atas meja konselingnya ke arah Menik dan Bu Sri. Kedua anak ibu itu menyambut pemberian Mbak Arum.
"Kembali kepada hubungan antara mimpi, ketidaksadaran dan kenyataan," Mbak Arum melanjutkan. "Mimpi buruk merupakan obat paling mujarab untuk menghadapi kecemasan dalam kenyataan hidup sehari-hari. Jika Ibu tidak terganggu secara emosional dengan itu, justru mimpi buruk merupakan terapi."
@@@@@@@
Sesi konsultasi selesai lebih cepat dari yang diperkirakan. Tetapi keluarga bahagia ini tidak segera kembali ke Bogor. Guru Bisma sudah berjanji kepada kedua cucunya untuk sebuah sesi hiburan di arena bermain pusat perbelanjaan.
Menik kemudian mengajak Ibunya mencari keperluan harian di toko serba ada yang terletak di mall megah yang saling berhimpitan di kawasan perniagaan Kuningan. Sementara  Suami Menik menemani Guru Bisma mengawasi anak-anak yang asyik bermain.
Waktu satu jam berlalu cepat hingga dua orang anak datang berdiri di belakang anak-anak Menik. Keduanya memberi komentar menyaksikan tampilan layar besar dimana anak-anak Menik sedang bermain Safari Rangers Game.
"Ditangkap singanya, Kak." Teriak putri Menik menyemangati kakaknya.
"Monyet juga, Dik." Balas sang kakak bersemangat.
"Seru, Kak." Putri Menik tertawa ketika gagal menangkap hewan yang menampil di layar game.
"Ini seperti hari kelima. Saat Tuhan berfirman, lalu binatang-binatang muncul di bumi." Putra Sulung Menik berkomentar menyaksikan bermacam hewan yang berlari dalam vitur game-nya.