Tanpa komando, Guruh berlari kembali ke arah tangga. Ruang operator, administrator dan supervisor IT terletak di lantai 4. Sementara ruang Kepala Dinas dan Sekretaris ada di lantai 1. Jika ada panggilan pimpinan kepada siapapun di ruang IT, itu terdengar seperti perintah menyerang Benteng Takeshi. Karenanya stok kebugaran fisik dan mental selalu disiapkan lebih.
Guruh masuk ke ruangan Pak Joko. Sekretaris Dinas dan Cindy sudah duduk di sofa tamu. Pak Joko sendiri masih tetap berada di belakang meja kerjanya.
“Ruh, Cindy mau minta pertanggungjawaban,”sambut Pak Joko saat Guruh maju dan menjabat tangannya.
“Hah? Pertanggungjawaban, Pak?,” Guruh terkejut.
“Iya. Pertanggungjawaban pekerjaanmu tahun lalu. Kamu tanda tangani dulu. Biar honor pekerjaanmu dan teman teman bisa dibayar.”
“Oh….kirain pertanggungjawaban apa, Pak.”
Sekretaris Dinas tertawa terbahak-bahak melihat reaksi spontan Guruh. “Memang kamu sama Cindy ada apanya? Diminta pertanggungjawaban kontrak saja pucat pasi mukamu.”
“Ya, gak ada apa-apa juga, Pak Ses. Tapi batas antara saksi dan terdakwa kan setipis kulit bawang,”Guruh membela diri.
“Cocotmu…..”sela Pak Joko.
Gelak tawa memenuhi seisi ruangan Pak Joko.
Satu hal penting untuk diingat. Jika seseorang bekerja sebagai staf atau juga pekerja lepas di kantor pemerintah, jangan pernah menjaga jarak komunikasi dengan pimpinan. Menghormati tugas mereka itu kewajiban. Tetapi menjauh dengan alasan sungkan dan malu itu cema.