PERMASALAHAN KENAIKAN HARGA MINYAK GLOBAL
Konflik antara Negara Rusia-Ukraina berdampak pada tren harga minyak dunia semakin meningkat. Permasalahan pertama adalah harga minyak mentah melonjak menuju USD100 per barel.Â
Hal ini berpengaruh terhadap harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP). ICP yang sejak April 2020 berada pada USD20/barel, kini meningkat lebih dari 4 kali lipat hingga mencapai USD98/barel per Februari 2022 (KESDM, 2022).Â
Permasalahan selanjutnya adalah bagaimana pengaruhnya di Indonesia. Permasalahan di Indonesia muncul pada penyusunan APBN tahun 2022.Â
Dimana asumsi harga minyak yang digunakan adalah sebesar USD63/barel. Dengan demikian, kenaikan ini berpotensi membuat harga-harga lainnya akan terdorong tidak stabil.
Menurut data Kementerian ESDM (2021), memperkirakan bahwa produksi minyak sesuai APBN 2021 sebesar 705 ribu bph. Sementara kebutuhan minyak dalam negeri sekitar 1,6 juta bph. Dengan demikian Indonesia harus melakukan impor untuk memastikan keamanan pasokan minyak di dalam negeri.Â
Pengaruh harga minyak global tentu akan mempengaruhi harga yang akan Indonesia gunakan ketika impor minyak dari Arab Saudi, Nigeria, Australia, Aljazair dan lainnnya. Pada 2020, total ekspor seluruh komoditas dari Indonesia ke Ukraina sebesar 223,916 juta dollar AS atau setara Rp 3,2 triliun.Â
Sementara Import gandum sekitar 23,51 persen gandum Indonesia. Akibat terganggunya rantai pasok gandum ke Indonesia, maka dapat diprediksi bahwa pasokan gandum dan turunannya (tepung dan sebagainya) akan semakin mahal karena semakin langka.
Demikian halnya dengan ekspor seluruh komoditas dari Indonesia ke Ukraina, Indonesia akan kehilangan nilai tambah karena terganggunya jalur logistik dan administratif ke negara tersebut. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya,Â
Rusia melakukan impor minyak nabati (CPO) dari Indonesia. Kemungkinan jalur ini juga akan terganggu dalam waktu tertentu mengingat beberapa negara eropa sudah melakukan embargo ekonomi ke negara Rusia, tentu akan membawa dampak juga pada jalur logistik Indonesia dengan Rusia.
ANCAMAN