LATAR BELAKANG
Sejak akhir tahun 2021, konflik memanas kembali ketika Rusia memobilisasi militer ke perbatasan Ukraina. Dalam mengantisipasi hal tersebut, NATO merespon dengan menempatkan pasukan dalam keadaan siaga di Eropa Timur.Â
Kemudian AS membuka peluang kepada Ukraina untuk bergabung namun hal tersebut ditentang oleh Rusia karena dinilai akan membahayakan negara Rusia melihat peran NATO di Ukraina.Â
Pada saat itu juga, Ukraina melalui Presiden Velodymir Zelensky sudah mengingatkan barat untuk tidak menciptakan kepanikan karena akan membahayakan perekonomian Ukraina.Â
Ukraina berusaha membereskan konflik separatis yang terjadi di Donetsk dan Luhansk. Namun Rusia juga ikut campur dalam urusan tersebut karena faktor kesamaan sejarah.Â
Rusia mengakui kedaulatan dari dua daerah separatis Ukraina, yakni Donetsk dan Luhansk. Tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin itulah yang memicu kecaman dari dunia internasional.
HUBUNGAN BILATERAL RUSIA-UKRAINA DENGAN INDONESIAÂ
Sekilas tentang Negara Rusia. Negara ini memiliki total luas negara sebesar 17,098 juta km2. Luas negara Rusia ini termasuk perairan dan danau Baikal, danau air tawar dengan volume terbesar di dunia. Rusia adalah salah satu eksportir utama minyak bumi, gas alam, dan barang tambang dunia.Â
Pada akhir 2021 tercatat bahwa rusia berkontribusi sekitar 12% dari pasokan minyak dunia dengan nlai US$110.2 billion. Dapat dilihat dari grafik berikut, dimana negara China dan Negara-negara di Eropa merupakan importir utama minyak mentah yang akan dipakai untuk energi, industri, dan transportasi.Â
Maka tentu akan berimbas pada perekonomian mereka, dan Indonesia sebagai pihak ketiga atau sebagai target pasar beberapa produk eropa dan china akan terimbas dengan harga barang yang semakin tinggi atau jumlah barang yang semakin langka. Hubungan Rusia dan Ukraina dengan Indonesia hingga saat ini sangat erat pada bidang pangan dan energi.Â
Berdasarkan data dari UN Comtrade, Ukraina memasok sekitar 23,51 persen gandum Indonesia. Sementara Rusia memasok sekitar 15,75 persen pupuk Indonesia (data tahun 2020). Hubungan timbal balik dapat dilihat bahwa Indonesia melakukan ekspor minyak nabati ke Negara Rusia sekitar 5 persen.