Mohon tunggu...
Romi Padli
Romi Padli Mohon Tunggu... Teacher -

Romi Padli Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Alokasi Pengeluaran Negara dalam Islam

15 Desember 2017   09:45 Diperbarui: 15 Desember 2017   09:49 3422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kebijakan Pemerintah di Indonesia mengalokasikan pendapatanya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara  atau biasa disingkat dengan APBN. Alokasi itu dikelola dan di atur secara terencana oleh pemerintah sehingga dana yang ada akan berpengaruh pada kemakmuran seluruh rakyatnya.

Jika pada masa Rasulullah salallahu'alaihi wassalam, kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pendapatan negara adalah mendistribusikan semua pendapatan yang diterima. Namun hal ini akan berbeda dengan  masa khalifa pada umumnya.

Dalam sejarah banyak sekali riwayat menyebutkan bahwa kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh khulafa ar-rashidin selalu mengedepankan kemakmuran dan distribusi yang merata kepada seluruh rakyatnya.

Salah satunya adalah  kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal secara umum adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola perekonomian kekondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Kebijakan fiskal dapat juga diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian yang ada pada sebuah negara.

Dalam Islam kebijakan fiskal bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang didasarkan pada keseimbangan distribusi kekayaan dengan menempatkan nilai-nilai material dan spiritual secara seimbang dan merata.

Sebagaimana yang kita tahu bahwa fungsi sebuah negara adalah untuk mengatur dan menjembatani interaksi-interaksi manusia yang ada di dalamnya. Oleh sebab itulah kebijakan pemerintah dalam hal kebijakan fiskal akan sangat mempengaruhi kesejahteraan dalam sebuah negara.

Setelah Rasulullah wafat, maka kepemimpinan digantikan oleh para sahabat nabi atau biasa yang dikenal dengan sebutan khalifa. Khalifa pertama atau kepemimpinan itu di embankan kepada Abu Bakar as-Siddiq

Abu Bakar as-shiddiq bernama lengkap Abdullah ibn Al-Tamimi Ia dilahirkan di Mekah pada tahun 573 M dari pasangan Abu Quhafah dan Ummu Khair. Dimana beliau terkenal sebagai saudagar kaya yang sering bersedekah.

Pada masa Abu Bakar, Baitul Maal adalah sebuah lembaga khusus yang dijadikan tempat sebagai kas negara.

Kebutuhan keluarga Abu Bakar-pun diurus oleh Baitul Maal. Walaupun pada awalnya beliau menolak fasiltas ini dengan cara masih berdagang untuk memenuhi keluarganya. Akan tetapi pada akhirnya beliau menerima uang tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun