"Telpon rumah sakit. Minta ambulance"
"Hubungi kantor polisi. Ini kejadian bencana"
"Wes tak kandani ngeyel. Ojo ping pong, mandeko dhisik"(sudah saya bilangin ngeyel. Jangan ping pong, berhenti dulu)Â
Secara keseluruhan, korban para pengunjung warung makan. Beberapa masih bernapas, walau kritis. Sisanya meninggal ditempat. Semua korban dibawa ke rumah sakit ketika mobil ambulance datang.Â
"Di elekke bola-bali, nek wektune maghrib mandek. Malah ndodro. Yo ngene akibate"(dibilangin berkali-kali, kalau waktunya maghrib berhenti. Malah lupa diri. Ya begini akibatnya)Â
Garis polisi dibentangkan. Warung untuk sementara tutup sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. Beberapa  oknum masyarakat bersyukur.Â
"Alhamdulillah, dongaku dikabulkan Gusti Allah. Warung ku rame meneh"(alhamdulillah, doaku dikabulkan Gusti Allah. Warung ku ramai kembali)Â
"Untung ono bledek. Coba nek ora ono?"(beruntung ada petir. Coba kalau tidak ada)Â
"Ada hikmah dibalik semua peristiwa", ucap seseorang sok bijak. Lagaknya bak Socrates, padahal batinnya beda dengan ucapannya.Â
Pakde Geyol mencoba urun rembug, "Seandainya aku tidak disuruh angkat kaki, peristiwa ini tidak akan terjadi"
"Halah dicocok-cocokke. Rasah menumpangi musibah dengan argumenmu, De"Â