Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mbahmu Bajingan Terakhir

7 April 2022   23:13 Diperbarui: 8 April 2022   10:04 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari picsart

"Ngejak gelut piye!". Poleng naik pitam. Wajahnya bak kepiting rebus.  "Sopo sing wedi!", Tantangku.

Baku hantam biasanya tidak berlangsung lama bila ada yang melerai. Namun karena sering, akhirnya warga malas melerai. "Biarkan saja. Kita lihat, sampai dimana kekuatan fisik mereka". Kami pernah kelelahan, sampai dibuat ndeprok. Badan ajur muka berantakan berbalut luka.

"Dilanjut opo mandek?". Karena jengkelnya, warga malah nglulu- memprovokasi.

***

Banyak warga menyesalkan kebiasaanku memuntahkan kata Bajingan kepada Poleng.

"Dijaga mulutmu, Yu", kata lik Tarjo.

"Salahku dimana, Lik?", Ucapku balik

"Kamu itu gimana, sih? Jelas kamu salah", kata Tarman menimpali

"Coba tunjukkan dibagian mana?". Aku dikeroyok.

"Kojur ki. Wong ngok ora sadar diri". Semua orang geleng-geleng kepala melihat kerasnya pendirianku. "Sebenarnya, kamu itu bodoh atau pura-pura bodoh?", Kata lik Tarjo. "Poleng sakit hati ketika kau sebut putu bajingan"

"Kenapa harus sakit hati kalau faktanya begitu". Aku tidak mau kalah. "Fakta adalah fakta"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun