Bagaimana dengan Mega? Tentu, ibu dari Ketua DPR Puan Maharani ini ingin memutus hegemoni KIM yang disokong Jokowi dan Prabowo.
Terlebih, hubungan Mega dan Prabowo tidak ada masalah. Seenggaknya, hingga kini.
Bisa dilihat dari komentar kader PDIP kepada Prabowo yang mayoritas positif. Apalagi, Mega punya hubungan masa lalu saat menjadikan 08 sebagai wakil dalam Pilpres 2009.
Beda cerita dengan Jokowi. Mungkin, Mega sulit memaafkannya.Â
Kadar kesalahan ayah Kaesang Pangarep ini di mata Mega mungkin lebih besar dibanding SBY. Maklum, Mega yang mengangkat Jokowi dari sekadar tukang kayu hingga jadi orang nomor satu di negeri ini.
Mega juga butuh Anies untuk menaikkan elektabilitas PDIP yang turun di Jakarta. Sekaligus menjaga demokrasi dengan partainya turut berpartisipasi di Pilgub 2024.
Tentu, Mega enggan PDIP yang jadi pemenang Pemilu 2024 hanya jadi penonton di Jakarta. Apalagi, jika RK-Sus yang diusung KIM menang.
Ga bisa dibayangkan.
Itu mengapa, saya percaya Mega akan menurunkan egonya. Bersedia menyambut Anies untuk sama-sama melawan Jokowi.
Toh, pepatah mengatakan, musuh dari musuhku adalah teman.Â
Jika kolaborasi ini terwujud, sama seperti Sun Quan yang mengulurkan tangan kepada Liu Bei usai dikejar Cao Cao.