Sayangnya, bulan madu dengan Jokowi tergolong singkat. Sebab, kurang dari dua tahun, Anies di-reshuffle.
Hebatnya, -sama seperti Liu Bei yang jatuh bangun- Anies langsung dekat dengan Prabowo. Diusunglah sebagai Gubernur Jakarta 2017 bersama Sandiaga Uno yang sukses mengalahkan wakil PDIP, Basuki Tjahaya Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Jelang tugasnya rampung sebagai Gubernur Jakarta, Anies langsung diusung Ketua Nasdem Surya Paloh untuk mengikuti Pilpres 2024. Awalnya, ramai diberitakan Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bakal digaet jadi wakil yang sayangnya tidak bertahan lama akibat pecah kongsi.
Anies pun dijodohkan dengan Ketua PKB Muhaimin.Â
Kalau disimak secara intens, kisah perjalanan Anies mirip Liu Bei versi novel. Ha... Ha... Ha... Serius!
Faktanya, Liu Bei pernah jadi bawahan Cao Cao. Juga bersekutu dengan Sun Quan. Pada akhirnya, keduanya dilawan Liu Bei hingga membuat Cina terbagi dalam tiga negara yang saling berperang: Shu vs Wei vs Wu.
Saat ini, situasi Anies ibarat Liu Bei yang lari dari kejaran Cao Cao usai pembakaran Jembatan Changban. Ini analogi aja. YTTA!
Anies melirik Mega. Pada saat yang sama, Mega pun sebenarnya ingin menggaetnya. Namun, trauma dikhianati Jokowi dan keluarganya masih membekas hingga harus menyertakan syarat.
Maklum, PDIP yang mengusung Jokowi sejak jadi Walikota Solo pada 2005, Gubernur Jakarta 2012, dan Presiden 2014. Win rate-nya 100%! Dua kali Pilwakot, Sekali Pilgub, dan dua kali Pilpres.
Pun demikian dengan anak dan mantunya yang diusung PDIP sebagai walikota Solo dan Medan.Â
Namun, pada akhirnya Jokowi berpaling. Itu yang membuat Mega jadi kesal yang mungkin melebihi kekesalannya saat ditikung SBY pada Pilpres 2004.