Sebelumnya, Anies ada kemungkinan diusung PKS, Nasdem, dan PKB. Namun, ketiga partai itu terlalu pragmatis hingga menyeberang ke KIM.Â
Ironis sih.
Praktis, satu-satunya harapan ada pada PDI Perjuangan. Kemarin, Sabtu (24/8), Anies sudah mendatangi Kantor DPP PDIP Jakarta yang disambut sangat meriah.Â
Namun, dalam partai berlogo banteng itu, hierarkinya ada pada Mega sebagai ketua umum yang memegang keputusan utama. Mirisnya, Presiden ke-5 RI itu dengan tegas belum menerima Anies saat memberi arahan calon kepala daerah, Kamis (22/8).
Bahkan, Mega memberi syarat, jika bersedia, Anies harus nurut untuk jadi kader partainya. Tentu, putri Proklamator RI itu enggan dikhianati lagi seperti yang sudah dilakukan Jokowi.
Pada saat yang sama, Anies menjawab diplomatis. Kalimat bersayap yang jadi ciri khasnya.
Waduh, bingung kan.
Ya, namanya politik, tentu ga ada hitam dan putih. Semuanya abu-abu.
Seperti Liu Bei yang menghamba pada banyak warlord sebelum mendirikan Shu Han. Mulai dari He Jin, Gongsun Zan, Cao Cao, Yuan Shao, Liu Biao, hingga Liu Zhang. Dalam periode itu, Liu Bei juga berkongsi dengan Lu Bu dan tentu Sun Quan.
Bagaimana dengan Anies? Doi ikut Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat 2013 besutan Susilo Bambang Yudhoyono yang menempati urutan kedua di bawah Dahlan Iskan.Â
Setahun berselang, Anies jadi juru bicara tim kampanye Jokowi-Jusuf Kalla. Kemahirannya berorasi dan menulis naskah pidato membuatnya berujung diberi mandat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Kaninet Kerja 2014.