Mohon tunggu...
Muhammad Rodinal Khair Khasri
Muhammad Rodinal Khair Khasri Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Lepas

Peneliti di Collective Academia/ Co-Founder/ Koordinator Bidang Religious dan Cultural Studies; Alumnus Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada; sekarang berdomisili di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Filsafat Pendidikan?

1 September 2019   19:17 Diperbarui: 5 September 2019   18:15 8140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut pendapat Hutchins, sekolah harus memulai dengan baik untuk memenuhi fungsinya yang utama dengan berusaha untuk dapat mengerti betul tentang sifat manusia secara alamiah, dan seperti yang sering dikatakannya: membentuk dan membina sifat dengan mengarahkan para siswa untuk mengikuti studi liberal secara murni.

 Studi liberl itu, kata Hutchins adalah semua studi yang selalu menampilkan "pendidikan yang terbaik untuk orang yang terbaik", yaitu semenjak zaman Plato sampai sekarang. (Ali, 1987)

Menurut aliran ini, peserta didik diharapkan mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan pengembangan disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran pada masa lampau. 

Berbagai buah pikiran mereka yang oleh zaman telah dicatat menonjol seperti bahasa, sastra, sejarah, filsafat, politik, ekonomi, matematika, ilmu pengetahuan alam, dan lain-lainnya, yang telah banyak memberikan sumbangan kepada perkembangan zaman dulu. 

Dengan mengetahui pemikiran-pemikiran para ahli di masa lampau, maka peserta didik akan mempunyai dua keuntungan. Pertama, anak-anak akan mengetahui apa yang terjadi pada masa lampau yang telah dipikirkan oleh orang-orang besar. 

Kedua, mereka memikirkan peristiwa-peristiwa penting dan karya-karya tokoh tersebut untuk diri sendiri dan sebagai bahan pertimbangan zaman sekarang. (Jalaluddin & Idi, 2007)

Refferensi:

Ali, Hamdani. (1987). Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Kota Kembang
Brubacher, J. S. (Ed.). (1962). Eclectic Philosophy of Education. Englewood Cliffs New Jersey: PRENTICE-HALL, Inc.
Jalaluddin, & Idi, A. (2007). Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan Pendidikan. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA GROUP.
Natawidjaja, R., Sudjana, D., Rasyidin, W., & Dahlan, M. D. (2008). Rujukan Filsafat, Teori, dan Praksis Ilmu Pendidikan (R. Natawidjaja, N. S. Sukmadinata, R. Ibrahim, & A. Djohar, eds.). Bandung: UPI PRESS.
Noddings, N. (2007). Philosophy of Education. Colorado: Westview Press.

Perhatian: Jika ingin mengutip isi artikel ini, wajib sertakan refferensi di atas!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun