Mohon tunggu...
R Jannah
R Jannah Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar

Menuliskan apa yang terpikirkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saudade

7 Oktober 2020   10:04 Diperbarui: 7 Oktober 2020   10:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada jiwa yang resah juga gelisah
Ada jiwa yang merana dan sengsara
Ada jiwa yang harus rela dan merelakan
Dan ada pula jiwa yang harus ikhlas lalu mengikhlaskan.
Ada cinta yang setiap harinya hilang
Ada bahagia yang setiap detiknya berubah duka
Ada jutaan senyum yang hilang dipersekian detiknya
Dan tentunya ada bermiliar-miliar doa serta harapan yang dipanjatkan setiap detiknya.
Semua ingin hidup, semua ingin makan, dan semua butuh ketenangan
Lekas membaik Ibu Pertiwi.

24 Juni 2020

"We don't talk anymore, we don't talk anymore, We don't talk anymore, like we used to do" dering ponselku berbunyi di pagi hari nan fitri. Kulongok lalu kuambil ponselku di atas nakas, Mas Raihan suamiku yang jauh di sana, di belahan bumi Indonesia bagian Timur, sudah lima bulan lamanya kami 'tak berjumpa.

"Hallo, assalamualaikum sayang, Apa kabar? sapa Mas Raihan dari ponsel.

"Walaikumsalam Mas, maaf lahir batin ya, selama ini aku banyak salah sama Mas dan maaf, aku belum bisa pulang untuk berkumpul bersama di rumah," dengan nada sesenggukan aku berbicara.

"Mas, selalu maafin kamu sayang, walaupun sekarang ada yang namanya jarak di antara kita tapi Insyaallah ini akan segera berakhir. Mas, sama Ave baik-baik saja kok, ini Ave kangen sama Bunda katanya."

"Hay, sayangnya Bunda, baik-baik sama Ayah ya, tunggu Bunda pulang, Bunda sayang kalian, I will miss you sayang" aku tak kuat menahan bulir bening yang terus mengalir deras di pipiku.

"Iya Bunda, Bunda jaga dili (diri) Ave sayang Bunda, dan akan celalu(selalu) doain Bunda," love you bunda.

Averroes Al-Biruni, anak laki-lakiku satu-satunya saat ini yang berusia tiga tahun, yang sejak lima bulan lalu, aku tinggalkan bersama suamiku Raihan Al-Biruni. Rindu memang begitu menyiksa bagi insan yang lama 'tak berjumpa.

"Ya sudah saying, selamat bertugas ya, jaga kesehatan semoga Gusti Allah selalu melindungi mu," ucap Mas Raihan dengan nada lirih.

"Iya Mas, Assalamualaikum."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun