Mohon tunggu...
Robigustas
Robigustas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis riang

Suka pizza. *Setiap nama yang ada di cerpen, bukanlah nama sebenarnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sakti Terpukul

16 Juli 2023   12:25 Diperbarui: 16 Juli 2023   12:27 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mulai ditimbun tanah dengan pelan-pelan. Sakti ikut menimbun---menggunakan tangannya.

Perlahan tanah yang menutupi jasad Karin mulai meninggi. Sakti mengambil nisan. Meletakkannya di bagian kepala dan bagian kaki Karin.

Karin meninggal pada usia 30 tahun. Meninggal karena sakit kanker otak stadium lanjut.

Sakti mengikhlaskan kepergian Karin.

Ia bersama keluarga dan kerabat mulai berdoa. Semua berharap Karin mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.

***
Sakti melirik Karin. Lirikan Sakti itu, dibalas Karin dengan membuang muka. Sakti menghela nafas. Itu terjadi dalam kelas.

Sakti dan Karin satu sekolah (SMA). Di daerah Banten. Tempat tinggal keduanya tidak begitu jauh.

Sejak kelas I hingga kelas III, Sakti dan Karin sekelas. Tapi, Sakti butuh 2 tahun menaklukan hati Karin. Sakti kerja keras.

Sakti pernah berseloroh saat mendapatkan hati Karin: "Beruntung banget gua ngedapetin dia karena wajah gua pas-pasan," kata dia, sambil tertawa.

Sebelum mendapatkan hati Karin, Sakti sempat ditolak berkali-kali.

Kalau diingat-ingat, sudah 7 kali ia ditolak Karin. Tapi, Karin tidak pernah mengungkapkan jelas alasannya menolak Sakti. Sakti penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun