Mobil ambulans mulai berjalan. Sakti menemani Karin di dalam mobil ambulans, bersama ayah dan mertuanya.
Sakti menatap dalam-dalam wajah isterinya yang telah dikafaninya itu. Cerah. Sakti tersenyum. Yakin isterinya akan tenang di sisi-Nya. Mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Tiba di rumah, jasad Karin disalatkan kembali. Di masjid. Berkumpul seluruh keluarga Karin dan Sakti.
Usai disalatkan, Sakti menyamperi anak-anaknya yang masih kecil. Memeluk erat keduanya. Mencium keduanya.
Air mata Sakti tak terasa jatuh, membasahi pundak anak-anaknya, Bimo dan Rian.
Keduanya, akhirnya ikut menangis. Kencang. Anak kecil yang masih berusia 5 dan 7 tahun itu memeluk erat Sakti, ayahnya.
Karin siap dibawa ke peristirahatan terakhir yang tidak jauh dari rumahnya. Keluarga dan kerabat menggotong keranda Karin. Sakti berjalan bersama anak-anaknya.
Sesampainya di pemakaman, Sakti meminta tolong orang tua dan mertua perempuannya memegang kedua anaknya. Sakti masuk ke liang lahat. Mengantarkan jasad isterinya ke liang lahad.
Dipeluknya erat jasad Karin. Diturunkannya pelan-pelan. Sakti menatap tajam mata isterinya.
"Jangan sampai air matamu jatuh, Sakti," teriak orang tuanya.
Ia lepas satu per satu tali kafan Karin, dari kaki hingga kepala.