Alasan Rio resign karena ia ingin meneruskan pendidikannya. Kuliah. Atasan Rio, mau tidak mau mengizinkannya, walau serasa berat.
Rio dianggap orang yang asyik. Mudah bergaul, tidak hanya di lingkungan kerjanya, melainkan juga di tempat lain. Rio juga dianggap rajin ibadah.
Rio meneruskan kuliah karena perintah ayahnya. Sebetulnya ia tidak ingin mengikuti perintah ayahnya itu, karena ia tahu bagaimana keadaan finansial ayahnya itu. Ia khawatir kalau nanti berhenti di tengah jalan.
Namun, Rio akhirnya mengikutinya. Mulai mencari tempat kuliah. Dapat, di Jakarta Selatan. Ia mengambil Jurusan Humas.
Saat itu, pelanggan cukup ramai. Sebab hari itu, hari weekend (Jumat-Minggu).
Rio pamit.
***
Resa dan Rio terus melakukan komunikasi.
Rio coba menyelami kepribadian Resa. Hari ke hari, hingga bulan ke bulan, Rio akhirnya menemukannya (kepribadian Resa). Pergaulannya cukup luas. Sama seperti Rio. Berbeda hanya lingkungannya saja. Rio tak mengapa. Ia paham. Tidak ada masalah.
Resa dan Rio terus menjalani pertemanan, hingga pada akhirnya kedua tampak memiliki gelagat rasa suka. Itu ditunjukkan keduanya saat keluar bersama---ke mal besar yang ada di Jakarta.
Resa memegang erat tangan Rio. Itu pengalaman barunya. Dianggapnya tak biasa.