Tiba-tiba Rio kaget, saat dua laki-laki itu menyamperi Resa. Keduanya cipika cipiki (cium pipi kanan cium pipi kiri). Kaget karena ia baru pertama kali melihatnya. Langsung. Di depan mata dia.
Selama ia memiliki teman wanita, belum pernah ia memperlakukan temannya seperti teman Resa perlakukan. Rio, coba menganggapnya biasa, walau sebetulnya sangat tidak biasa. Dan memajang wajah yang biasa.
Ketiganya tidak lama di rumah Resa.
Tadinya mereka ingin mengajak Resa untuk hangout. Tapi tidak jadi, setelah tahu Resa sedang ada tamu. Pun dengan Resa yang enggan diajak, karena ada Rio.
Rio tersanjung. Resa menghormati tamu. Nilai plus untuk Resa dari Rio.
Resa dan Tio melanjutkan obrolan. Sekira pukul 9 malam, Rio pamit pulang.
***
Rio dan Resa baru kenal. Kenal di salah satu mal besar di Jakarta, saat keduanya sedang menjalani psikotes untuk masuk kerja di resto cepat saji. Kenal begitu saja.
Saat itu, Resa meledek Rio, karena mengerjakan psikotes cepat sekali. Sampai-sampai Resa mengatakan, "Lu enggak mikir ya ngerjain soal-soalnya?"
Rio hanya senyum---tertawa saat pengawas psikotes berlalu---keluar resto.
Di antara yang lain, Rio memang yang pertama menyelesaikan psikotes. Waktu normal setengah jam untuk menyelesaikan. Tapi Rio mampu menyelesaikan hanya 17 menit.