Mohon tunggu...
Robiatul Adawiyati
Robiatul Adawiyati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa di iainu Tuban

Nama robiatul adawiyati tempat tanggal lahir Tuban kepribadian saya Ingin mencapai cita-cita saya hobi saya memasak cita cita saya guru saya ingin mengapuld tugas yaitu cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Abdi santri dalem

25 Desember 2024   11:19 Diperbarui: 25 Desember 2024   11:21 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Gakpapa, aku cape banget habis muter-muter" Aku membenamkan lebih dalam lagi wajahku pada bantal. Berharap suara tangisku tak terdengar oleh imama atau siapapun.

Pertahananku runtuh sudah. Sedari tadi aku menahan diri di depan Ning Salwa, Abah, Ibu, dan Kang jamal. Air mataku terus mengalir membuat bantalku basah kuyup. Tangisku sudah tak bersuara, aku sakit. Berkali-kali kulafadzkan istighfar saat dzon-ku membayangkan Abah Zain dengan tega menyakitiku, terbayang wajah Ibu Nyai dengan sengaja menyuruhku mempersiapkan khitbahan Kang jamal, membayangkan Ning Salwa yang sudah merebut Kang jamal dariku, dan membayangkan Kang jamal yang sudah jahat mengkhianatiku.

Menjadi patah hati memang dengan mudah menyalahkan orang lain, bukan? Duh Gusti, aku hanya berharap Engkau lekas menyembuhkan lukaku. Agar aku lebih ikhlas mengabdi lagi pada keluarga Ndalem ini tanpa rasa sakit hati. Agar aku bisa totalitas mengurusi acara pertunangan sampai pernikahan Ning Salwa dengan Kang jamal, tanpa rasa cemburu.

Aku membiarkan air mataku terus mengalir deras, hingga aku lupa di detik ke berapa akhirnya aku tertidur.

***

Malam ini acara Akhirusanah dan Haflah Pondok Pesantren Al-Amin digelar. Acara digelar selama dua hari. Hari pertama dilaksanakan tasmi', para santri yang sudah hafal 30 juz dan teman-teman Hafidzoh Bu Nyai disimak hafalannya oleh para santri yang lain.

Sema'an dibagi menjadi beberapa majelis setelah dibuka oleh Bu Nyai di masjid pesantren. Hampir semua sudut pesantren diisi oleh majelis sema'an ini. Tujuannya agar semua sudut pesantren mendapatkan barokahnya bacaan Al-Qur'an.

Malam hari setelah sema'an, digelar mujahadah akbar berupa bacaan-bacaan thoyibah yang dibaca berkali-kali. Semua santri mengikuti dan para jama'ah khusyu' mengikuti tahlil yang dipimpin oleh Abah Zain.

Di hari kedua Abah mengajak jama'ah berziarah ke makam Bapaknya Abah Zain yang berada tidak jauh dari pesantren. Dan di malam harinya adalah malam puncak acara.

Dari setelah Salat Ashar sudah dilaksanakan khataman-khataman para santri sampai nanti habis Isya, dari mulai khataman Juz 'ama, Kitab Jurumiyah, Imrithi, sampai Alfiyah Ibnu Malik yang untuk tahun ini saya ikuti.

Mau'idhoh Hasanah sebagai inti acara puncak, yang kali ini akan disampaikan oleh Kyai Asror. Beliau adalah senior Abah waktu di pesantren, dan kini menjadi guru dari Ning Salwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun