Mohon tunggu...
Rizky Kurniawan
Rizky Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pribadi

Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rus

17 November 2023   17:15 Diperbarui: 17 November 2023   17:28 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bocah yang dipanggil Abang itu menyerahkan ponsel tersebut dengan sungkan. Meski sejak tadi terlihat memainkan ponsel, dia sebenarnya menguping pembicaraan Ake dan dua orang asing itu. Tentu Abang juga mengerti apa yang sedang jadi pembicaraan, terutama soal ponsel hasil curian. "Ake saya enggak mungkin nyolong," ucap Abang saat ponsel itu berada digenggaman Debi.

Baik Debi maupun Rus tersentil hatinya mendengar pembelaan itu.

"Saya percaya," ucap Rus, mencoba tersenyum. Dia kemudian menerima ponsel yang disodorkan Debi. Dia mendekap ponsel itu, dia mengecup punggung ponsel itu, dia juga mengusap foto yang berada di balik ponsel itu. "Ini anak saya, Aji. Dia seusia kamu," katanya sambil menitikan air mata.

Debi terenyak, sejak tadi Rus jarang bicara. Sekalipun bicara, suaranya tertahan atau terbata. Kini ucapannya lugas.

"Saya cuma perlu foto-fotonya. Setelah itu kamu boleh pakai hapenya," ucap Rus lagi. Perempuan itu kemudian membuka antarmuka ponsel miliknya. Dia langsung menuju galeri... kosong. Lutut Rus langsung lemas.

Debi bisa merasakan kekecewaan itu, kemudian inisiatif berkata, "coba cek di file sampah, siapa tahu masih di sana."

Rus kemudian mengikuti arahan Debi. Namun hasilnya tetap nihil. Kecuali foto yang terselip di belakang ponsel itu, Rus kehilangan seluruh foto Aji. Perempuan itu terduduk, menangis. Debi lekas memeluknya.

Tapi tangis Rus tidak lama-lama. Dia segera sadar untuk mengembalikan ponsel itu pada tiga laki-laki yang sejak tadi terlihat bingung memandangnya. Sebelum menyerahkan ponsel kembali pada Ake, Rus terlebih dahulu mengambil foto Aji dari balik pengaman ponsel. "Cuma lewat foto, saya merasa masih bisa terhubung dengan almarhum anak saya," katanya. "Ini, saya kembalikan hapenya ya, Pak. Semoga ujian cucunya berhasil," tambahnya sambil menyerahkan ponsel.

Ake tertegun mendengar ucapan itu. Tanpa sadar mulutnya mengecap, "Janji saya, setelah cucu saya selesai ujian. Hapenya saya kembalikan."

Rus tidak menjawab. Dia sadar bagaimanapun ponsel itu kini milik lelaki tersebut. Ake telah membelinya dari si pencuri. Rus beranjak tanpa sepatah kata sambil mendekap foto Aji di dadanya. Debi pamit sebelum menyusul tetangganya tersebut.

"Kartu simnya, Teh?" tanya Debi begitu langkahnya menyamai Rus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun