Rus segera menggeleng. "Sudah enggak ada."
***
Iman sedang menyiram pohon tomat di teras rumah mana kala Debi datang bersama lelaki paruh baya yang tidak dia kenal.
"Mas, Iman. Teh Rus ada?" Debi bertanya.
"Ada, lagi masak. Sebentar, saya panggilkan," katanya. "Masuk Debi, masuk Pak," ajaknya.
"Enggak apa-apa, Mas di teras saja," ucap Debi. Dia mengajak Ake duduk di kursi yang ditata di teras.
Tak lama, Rus keluar mengenakan daster marun. Aroma masakan menempel di kulit, baju dan rambutnya. "Lho, Pak?" Dia terkejut mendapati laki-laki yang beberapa bulan lalu dia temui kini ada di teras rumahnya.
"Begini Teh, tadi Debi enggak sengaja ketemu Ake di pasar, terus minta ditemuin sama Teteh," jelas Debi.
"Apa apa, Pak?" Rus bertanya.
"Anu, Neng. Ini saya mau balikin hape yang waktu itu. Cucu saya sudah selesai ujian," ucap Ake sembari mengeluarkan ponsel dari tas selempang miliknya.
"Enggak perlu dibalikin, Pak. Itu sudah jadi milik Bapak dan cucu. Bapak sudah keluar uang. Jadi jangan dibalikin ke saya, ya."