Mohon tunggu...
Rizky Kurniawan
Rizky Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pribadi

Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rus

17 November 2023   17:15 Diperbarui: 17 November 2023   17:28 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Enggak apa-apa, Neng. Saya enggak enak. Cucu saya juga minta saya balikin ke Eneng."

Sekali lagi Rus menggeleng. "Saya sudah selesai sama hape ini, Pak. Foto anak saya sudah saya terima. Sisanya jadi milik Bapak dan cucu. Jahat sekali kalau saya mengambil hal yang sudah jadi hak milik Bapak. Sudah ya, Pak. Bisa dipakai buat cucunya nanti-nanti," balas Rus.

Dari ambang pintu masuk rumah, Iman berdiri, mencoba memahami apa yang sedang terjadi. Dia masih mencari-cari hal apa yang sudah terlewati olehnya mengenai istrinya, Debi dan pria paruh baya asing yang hari ini menyambangi rumah mereka. Dia tidak ingat satu pun, kecuali perihal Rus yang mengganti nomor ponselnya beberapa bulan lalu. Iman merasa jauh sekali dari sang istri.

Setelah kepergian Debi dan pria paruh baya itu, Iman mendatangi Rus yang kembali ke dapur untuk meneruskan aktivitasnya memasak. Iman ingin Rus cerita. Awalnya perempuan itu enggan, tapi kemudian meluncurlah cerita kehilangan ponsel tiga bulan lalu. Iman terenyuh mendengarnya. Dia tidak sadar, jarak antar dirinya dan Rus sudah terlampau jauh. Di kepalanya, hanya ada cara bagaimana tidak terhubung dengan kesedihan yang dia alami beberapa bulan lalu, saat Aji meninggal di hadapannya. Dia ingin mengenyahkan kesedihan itu, ingin mengubur luka itu, ingin melupakan kehilangan itu.

"Ternyata saya tidak benar-benar bisa menghilangkan Aji, Rus. Saya minta maaf sudah menyakiti perasaan kamu. Kita sama-sama kehilangan Aji, tapi saya merasa diri saya yang paling hancur di sini," sesal Iman. "Tapi tenang, Rus... kamu, saya, kita, enggak benar-benar kehilangan Aji."

Setelah memeluk istrinya, Iman mengambil tangga di samping rumah. Dia membawa tangga itu ke sudut ruang makan, dari sana Iman mengambil dus berisi semua foto Aji yang pernah dipajang di rumah mereka.

Melihat itu Rus menangis, dia salah mengira. Dia pikir beberapa bulan lalu, Iman membakar semua hal tentang Aji.[]

Jakarta, 10 November 2023

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun