Mohon tunggu...
Rizky Hadi
Rizky Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Anak manusia yang biasa saja.

Selalu senang menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sepucuk Surat dari Negeri Seberang

5 Januari 2021   10:38 Diperbarui: 5 Januari 2021   10:51 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu membuka pintu, melihatku yang sedang memegang sebuah foto. Ibu mendekat, melihat foto yang ada di genggamanku.

"Kamu rindu dengan bapakmu?" tanya Ibu datar.

Aku mengangguk, tersenyum tipis.

"Rindu itu wajar, Gus," Ibu lalu duduk di atas kasur, "setiap orang pasti pernah merasakan kerinduan. Kamu tidak boleh menghindarinya, rindu itu pasti akan datang terus tanpa pernah tuntas."

Ibu berhenti sejenak, mengelus rambutku.

"Kamu tidak apa-apa memupuk rindu dalam dadamu. Siapa tahu rasa rindu yang kamu rasakan itu akan berbuah menjadi hal yang nyata suatu saat nanti. Rindu itu bagai rahasia, Gus. Hanya soal waktu yang akan menjawabnya."

Ibu kemudian memelukku. Pelukan dari Ibu membuat hatiku jauh lebih tenang. Ibu lantas berkata kepadaku dengan suara lembut, "Suatu hari nanti kamu pasti bertemu bapakmu kembali."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun