Sesuai pendapat dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa, "belajar merupakan proses usaha seseorang atau individu untuk dapat mengubah dirinya (tingkah laku) menjadi lebih baik berdasarkan lingkungannya dan pengalamannya".
Dalam kegiatan belajar peserta didik selalu diarahkan guru agar tercapainya tujuan yang diharapkan, sebagaimana dikemukakan oleh Benyamin Bloom (1956) hasil belajar tercermin dalam perubahan tingkah laku yang meliputi aspek:Â
(1) kognitif; (2) afektif; dan (3) psikomotor.Â
Baca juga : Metode Problem Based Learning Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Nah, apabila perubahan tingkah laku tersebut belum terlihat ataupun belum terpenuhi oleh peserta didik kita, hendaknya kita sebagai guru harus melakukan pembelajaran lebih kepada peserta didik agar tercapai sesuai apa yang diharapkan melalui bimbingan belajar.
Apakah itu Bimbingan?
Menurut Rochman Natawidjaja dalam bukunya Syamsu Yusuf (2005: 6) Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu.Â
Bimbingan sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya.Â
Dengan demikian, dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya.Â
Bimbingan dapat membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial. Jadi intinya Bimbingan merupakan suatu proses membantu individu.Â
Dengan menggunakan kata membantu berarti dalam kegiatan bimbingan tidak adanya unsur paksaan.Â