Mohon tunggu...
Riyana Mustikawaty
Riyana Mustikawaty Mohon Tunggu... Guru - guru

saya hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problem Based Learning Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Matriks Peserta Didik Kelas XI SMA N 1 Bandar Negeri Suoh

27 November 2023   10:00 Diperbarui: 27 November 2023   10:06 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar ini merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan dapat dipahami siswa. Untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dilakukan usaha untuk menilai hasil belajar". Penilaian ini bertujuan untuk melihat kemajuan siswa dalam menguasai materi yang telah dipelajari dan ditetapkan (Arikunto Suharsimi, 2009: 24).

Hasil tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misal dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan sebaginya.

Hamzah B. Uno (2009:213) mengatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya. Hasil belajar memiliki beberapa ranah atau kategori dan secara umum merujuk kepada aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan

Pembelajaran Matematika SMA

Pembelajaran menurut Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan menurut Rusman, dkk (2012: 15) pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen yang meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan media, metode, strategi, dan pendekatan apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru sangat penting di dalam menjalankan proses pembelajaran karena akan ikut menentukan motivasi siswa dalam belajar dan menyukai matematika.

Schunk (2012: 222) mendefinisikan pembelajaran sebagai berikut, "instruction is a set of external events designed to facilitate internal learning processes". Pembelajaran adalah kegiatan yang dirancang untuk memfasilitasi proses belajar. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran adalah interaksi siswa dengan sumber belajar yang dirancang, dilaksanakan, dimonitoring dan dievaluasi oleh guru untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam kegiatan pembelajaran.

Herman Hudojo (2005: 107) menyatakan bahwa belajar matematika berarti belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Sedangkan Sri Wardhani (2010: 7) mengatakan mengingat bahwa objek matematika yang dipelajari siswa adalah objek mental atau objek pikiran, maka secara umum pengelolaan pembelajaran matematika harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental (intelektual) siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika SMA adalah pembelajaran matematika sekolah di tingkat SMA yang telah ditetapkan pemerintah untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran matematika pada tingkat SMA.

Pendekatan Problem Based Learning (PBL)

Teori konstruktivis tentang belajar sebagai landasan filosofis pendekatan Problem Based Learning memberikan penekanan pada kebutuhan siswa untuk melakukan investigasi pada dunianya dan membangun pengetahuan bermakna secara individual. Pembelajaran ini mengharuskan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar yang dimulai dengan pemecahan suatu masalah.

Menurut Arends & Kilcher (2010: 326) menyatakan bahwa "problem based learning is a student centered approach that organizes curriculum and instruction around carefully crafted " ill structured " and real world problem situations". Artinya PBL adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana intruksi dan kurikulumnya disekitar masalah yang tersusun dalam situasi masalah dunia nyata. Lebih lanjut Arends & Kilcher (2010: 328) menyatakan bahwa "problem-based learning promotes achievement and higher-order thinking. Learning activities that involve thinking, problem solving, and understanding often have more positive effects on student achievement than do more traditional teaching methods". Pernyataan ini mengandung arti bahwa PBL dapat meningkatkan prestasi belajar dan berpikir tingkat tinggi. Aktivitas belajar yang melibatkan pemikiran, pemecahan masalah, dan pemahaman sering memiliki pengaruh lebih bagus pada hasil belajar peserta didik daripada menggunakan metode pengajaran yang lebih tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun